
BRAVO13.ID, Tenggarong - Estafet kepemimpinan di Kejaksaan Negeri (Kejari) Kutai Kartanegara (Kukar) resmi berganti. Senin (28/7), dalam acara pisah sambut di Pendopo Odah Etam, jabatan Pelaksana Harian (Plh) Kepala Kejari Kukar yang sebelumnya diemban Sigid J Pribadi diserahkan kepada pejabat definitif baru, Tengku Firdaus.
Sigid akan melanjutkan tugas sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Pati, Jawa Tengah. Sedangkan penggantinya, Tengku Firdaus, sebelumnya menjabat Asisten Intelijen (Asintel) di Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau, dan dijadwalkan mulai aktif di Kukar pada Rabu (30/7).
Dalam sambutannya, Tengku menegaskan komitmennya untuk segera beradaptasi sekaligus membangun sinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kukar. “Langkah awal, saya akan melakukan konsolidasi internal terlebih dahulu karena saya masih baru di sini. Selanjutnya, saya akan memetakan tugas di masing-masing bidang,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya peran kejaksaan dalam mendukung pelaksanaan pembangunan daerah, khususnya di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) melalui mekanisme pendampingan hukum seperti pemberian legal opinion (LO). “Di bidang intelijen, kami juga akan mengambil langkah-langkah strategis. Kami akan kolaborasi dalam mendampingi proyek-proyek strategis (PPS), agar dapat menghindari potensi tindak pidana di masa mendatang,” lanjutnya.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri yang hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Sigid J Pribadi, sekaligus harapan besar kepada Tengku Firdaus. “Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Sigid atas kontribusi dan kerja samanya selama ini, terutama dalam memberikan pertimbangan hukum bagi pemerintah daerah. Untuk Pak Tengku Firdaus, kami menyambut baik kehadirannya dan berharap sinergi Kejari dengan Pemkab Kukar dapat semakin kuat, khususnya dalam mengawal pembangunan dan program strategis daerah,” kata Aulia.
Sebagai simbol penghormatan, Bupati Aulia menyerahkan mandau—senjata khas adat Dayak—kepada Tengku Firdaus. Penyerahan cenderamata ini menjadi tanda penyambutan sekaligus pengharapan agar kepemimpinan baru Kejari Kukar membawa semangat kolaborasi yang berakar dari budaya lokal.
Tengku juga memastikan bahwa dirinya akan melanjutkan program-program efektif yang telah dijalankan pimpinan sebelumnya. Menyikapi besarnya anggaran APBD Kukar, ia menegaskan pendampingan hukum akan lebih dioptimalkan sebagai langkah preventif. “Pendampingan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan saling menjaga dan mengawasi pembangunan daerah sehingga manfaatnya tepat sasaran dan sesuai hukum yang berlaku. Jika ada kekeliruan administratif, kami luruskan dan ingatkan. Namun, jika peringatan tidak diindahkan dan terjadi pelanggaran, maka akan kami tindak sesuai hukum,” tegasnya.