
BRAVO13.ID, Kota Bangun - Deru semangat gotong royong kembali digaungkan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Minggu (20/7), Pemkab Kukar resmi mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) Tahun 2025 dengan apel besar di Dermaga Desa Kota Bangun Ilir, Kecamatan Kota Bangun. Selama satu bulan penuh, aktivitas gotong royong berbasis komunitas akan digelar serentak di seluruh kecamatan hingga tingkat RT.
Bupati Kukar Aulia Rahman Basri bersama Wakil Bupati Rendi Solihin memimpin langsung pencanangan. Dalam sambutannya, Aulia menegaskan bahwa BBGRM bukan sekadar agenda seremonial, melainkan pengingat bahwa gotong royong adalah nilai dasar masyarakat Kutai. “Tagline Betulungan Etam Bisa ini esensinya adalah gotong royong. Dan kita tidak perlu BBGRM untuk gotong royong, karena landasan filosofis visi misi Kukar Idaman Terbaik adalah gotong royong itu sendiri,” ujarnya.
Ia menambahkan, gotong royong adalah cara paling nyata untuk menyelesaikan persoalan daerah. Pemkab Kukar bahkan menyiapkan program Rp150 juta per RT melalui Bantuan Keuangan Khusus Desa (BKKD). Dana ini dapat dialokasikan untuk operasional RT, kegiatan sosial kemasyarakatan, hingga program pengentasan kemiskinan sesuai kebutuhan masing-masing wilayah. “Kami ingin susun sebagaimana keperluan masing-masing wilayah,” tegas Aulia.
Kegiatan pencanangan BBGRM juga diwarnai dengan penyerahan penghargaan bagi desa dan kelurahan terbaik dalam pelaksanaan gotong royong tahun 2025. Desa Karang Tunggal (Tenggarong Seberang) terpilih sebagai terbaik I, disusul Desa Sumber Sari (Marangkayu) dan Desa Sambangah (Tabang). Untuk kategori kelurahan, penghargaan diraih Kelurahan Melayu dan Kelurahan Loa Ipuh dari Tenggarong.
Selain itu, Pemkab Kukar memberikan apresiasi kepada sepuluh desa dengan tata kelola keuangan terbaik tahun 2025. Penilaian didasarkan pada prinsip akuntabilitas, transparansi, partisipasi, serta tertib administrasi. Desa yang meraih penghargaan antara lain Desa Perian dan Tanjung Batuq Harapan (Muara Muntai), Desa Umaq Tukung (Tabang), Desa Mulawarman dan Karang Tunggal (Tenggarong Seberang), Desa Wonosari (Kota Bangun Darat), Desa Melintang (Muara Wis), Desa Tuana Tuha (Kenohan), Desa Loa Kulu Kota (Loa Kulu), serta Desa Tanah Datar (Muara Badak).
Pencanangan BBGRM 2025 di Kota Bangun tidak hanya menjadi agenda tahunan, melainkan upaya memperkuat kembali tradisi Betulungan Etam Bisa sebagai pondasi pembangunan berbasis kebersamaan. (adv)