Bravo 13
Muhammad Taufik: SPR Jadi Wadah Pembelajaran Praktis 7 Bulan untuk Petani dan PeternakSPR Kukar resmi diluncurkan, menghadirkan pelatihan tujuh bulan bagi petani dan peternak desa untuk memperkuat potensi lokal dan daya saing.
Oleh Handoko2025-07-18 11:49:00
Muhammad Taufik: SPR Jadi Wadah Pembelajaran Praktis 7 Bulan untuk Petani dan Peternak
Peserta Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) Kukar saat membacakan deklarasi peluncuran program di Pendopo Bupati Kukar, Kamis (17/7/2025). (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Tenggarong - Upaya memperkuat fondasi ekonomi lokal Kutai Kartanegara (Kukar) kembali menemukan bentuk barunya. Kamis (17/7/2025), Pemerintah Kabupaten Kukar resmi meluncurkan program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR) melalui deklarasi di Pendopo Bupati Kukar. Program ini difokuskan untuk sektor pertanian dan peternakan, dengan pola pelatihan berbasis potensi desa.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, Muhammad Taufik, menjelaskan SPR dirancang sebagai wadah pembelajaran praktis selama tujuh bulan. Meski intensitasnya tidak setiap hari, sistem pembelajaran telah disusun mengikuti kurikulum standar yang diuji oleh yayasan penyelenggara. “Pelatihannya tujuh bulan, tidak setiap hari. Jumlah peserta per sektor sembilan orang, itu mengikuti standar dari yayasan penyelenggara. Kurikulumnya sudah teruji sebelumnya,” kata Taufik.

Pelaksanaan SPR langsung berbasis desa dengan menghadirkan tenaga ahli dan teknisi yang mendampingi di lapangan. Loa Kulu dipilih sebagai pusat pelatihan pertanian padi, sementara Muara Badak menjadi sentra pengembangan peternakan. Selain praktik teknis, peserta juga diberi materi kewirausahaan untuk menguatkan kemampuan manajerial usaha berbasis pasar. Dengan kombinasi ini, SPR diharapkan dapat membangun petani dan peternak yang tidak hanya produktif, tetapi juga berdaya saing.

Namun, Taufik mengakui tantangan terbesar program ini adalah mendorong minat generasi muda. Peserta saat ini sebagian besar masih pelaku usaha berpengalaman yang sudah lama berkecimpung di bidang pertanian dan peternakan. “Harapan kita memang ke petani-petani muda. Tapi itu tidak mudah. Saat ini peserta yang terlibat adalah mereka yang sudah eksis. Nantinya mereka diharapkan bisa membina dan menularkan ilmunya ke yang lain,” tutupnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait