BRAVO13.ID, Tenggarong - Loa Kulu, salah satu kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) yang sejak lama dikenal sebagai sentra budidaya ikan nila, kini mendapat perhatian khusus melalui Program Sekolah Pemberdayaan Rakyat (SPR). Kehadiran program ini dinilai sangat strategis dalam memperkuat ekosistem perikanan daerah, sekaligus mendorong tumbuhnya generasi baru pelaku usaha perikanan yang berjiwa wirausaha.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kukar, Muslik, menegaskan bahwa SPR menjadi momentum penting untuk memacu perkembangan perikanan berbasis komunitas. Ia menilai, para peserta SPR di bidang perikanan tidak hanya belajar soal teknis budidaya, tetapi juga diarahkan agar mampu menggerakkan ekosistem yang lebih luas. “Harapan kita, para siswa yang tergabung dalam SPR bisa menjadi lokomotif perkembangan perikanan yang berjiwa entrepreneur. Kami harap ekosistemnya bisa terbentuk dengan baik, sehingga proses hilirisasi pun berjalan lancar,” ungkap Muslik.

Menurutnya, penguatan SPR di Loa Kulu juga diarahkan untuk membentuk kawasan budidaya terpusat. Dengan pendekatan ini, para pembudidaya diharapkan tidak lagi berjalan sendiri-sendiri, tetapi bersinergi dalam membangun sentra perikanan yang lebih berdaya saing. “Mereka ini juga para pembudidaya, jadi konsennya kami ingin ada kawasan sentra yang berdaya saing,” tambahnya.

Sebanyak 27 peserta mengikuti program SPR, terbagi dalam tiga bidang: sembilan orang di sektor peternakan, sembilan di pertanian, dan sembilan di perikanan. Materi pelatihan disesuaikan dengan potensi lokal serta tantangan riil di lapangan. Dengan dukungan tersebut, sektor perikanan Kukar, khususnya di Loa Kulu, diharapkan berkembang lebih modern, produktif, dan terhubung dengan pasar yang lebih luas. (adv)