
BRAVO13.ID, Loa Kulu - Hamparan sawah hijau di Desa Sumber Sari, Kecamatan Loa Kulu, tak sekadar menjadi pemandangan khas pedesaan. Bagi warga, lahan seluas 318 hektare itu adalah sumber utama penghidupan sekaligus tumpuan ketahanan pangan di Kutai Kartanegara (Kukar). Bersama 50 hektare lahan hortikultura, desa ini ditetapkan sebagai kawasan pengembangan pangan oleh Pemkab Kukar, sehingga menjadi salah satu titik penting dalam agenda kemandirian pangan daerah.
Kepala Desa Sumber Sari, Sutarno, menyebut perhatian pemerintah daerah dalam bentuk fasilitas dan sarana prasarana pertanian cukup membantu. “Setelah ditetapkan sebagai wilayah pengembangan kawasan pangan, Pemkab Kukar terus memberi dukungan, khususnya pada fasilitas irigasi, pompa air, dan alsintan,” jelasnya, Rabu (27/8).
Dukungan itu membuat produktivitas sawah Sumber Sari relatif terjaga, dengan hasil 4 hingga 6 ton padi per hektare. Namun, tantangan tetap ada, terutama saat musim kemarau. Sungai yang mengering membuat petani harus mengandalkan sumur bor. Saat ini, pemerintah daerah bersama TNI telah membangun empat sumur bor untuk mengantisipasi kekurangan air.
“Kami terus berharap dukungan pemerintah berlanjut, karena biaya pertanian cukup tinggi, apalagi kalau produktivitas terganggu,” tambah Sutarno.
Dengan status sebagai kawasan pengembangan pangan, Sumber Sari menjadi representasi bagaimana sinergi antara pemerintah daerah dan desa mampu memperkuat basis pertanian lokal. Langkah ini diharapkan tidak hanya menjaga produksi beras dan hortikultura, tetapi juga memastikan ketahanan pangan Kukar tetap terjaga. (adv)