BRAVO13.ID, Samarinda - Elon Musk kembali membuat gebrakan dengan mengumumkan kehadiran entitas bisnis baru di bawah naungan perusahaan kecerdasan buatan miliknya, xAI. Perusahaan perangkat lunak ini diberi nama provokatif: "Macrohard," sebuah nama yang dinilai sengaja dibuat sebagai plesetan dari raksasa teknologi, Microsoft.
Langkah ini menandai babak baru dalam ambisi Musk untuk menciptakan operasional perusahaan perangkat lunak yang sepenuhnya menggunakan kecerdasan buatan (AI). Musk menuturkan imajinasinya, di mana sebuah sistem AI tidak hanya menulis kode, tetapi juga mengelola seluruh siklus hidup pengembangan perangkat lunak secara mandiri dan efisien.
Lahirnya Macrohard langsung dipandang sebagai manuver strategis untuk bersaing secara langsung dengan pemain-pemain besar, terutama Microsoft yang juga berinvestasi besar di sektor AI. Pengumuman ini menambah panasnya persaingan di bidang teknologi, banyak pihak menantikan bagaimana visi radikal Musk akan diwujudkan.
Sebagai pendiri Macrohard, Musk menjelaskan bahwa visi utama perusahaan adalah menciptakan sistem perangkat lunak yang dibangun oleh AI multi-agent. Sistem ini dirancang untuk bekerja secara kolektif menyelesaikan berbagai tugas kompleks. Inti dari ekosistem ini adalah Grok, model AI andalan dari xAI yang berfungsi sebagai pusat komando. Grok akan melahirkan ratusan agen-agen AI terspesialisasi, sebagian fokus pada pengkodean otomatis, sementara yang lain berfokus pada generasi gambar dan video.
Fungsi utama dari agen pengkodean adalah membangun aplikasi dari awal hingga akhir berdasarkan instruksi. Sementara itu, agen generator visual dilatih untuk memahami konteks visual secara mendalam untuk kebutuhan desain produk. Proses pengembangan ini dirancang untuk meniru interaksi manusia dengan perangkat lunak, dengan tujuan akhir mencapai hasil sempurna tanpa intervensi manusia.
Pemilihan nama "Macrohard" adalah pernyataan perang yang tak terbantahkan. Nama ini jelas merupakan sindiran dan tantangan terbuka kepada Microsoft. Musk mengklaim perusahaannya bisa menyimulasikan Microsoft karena mereka dianggap tidak memproduksi perangkat keras fisik secara mandiri. Pernyataan ini tentu saja mengabaikan fakta bahwa Microsoft memiliki lini produk perangkat keras yang sangat sukses seperti konsol game Xbox dan perangkat Surface.
Meskipun visi yang diusung sangat besar, jalan di depan untuk Macrohard tidaklah mulus. Berbagai tantangan teknis dan hukum menghadang. Sistem AI saat ini masih membutuhkan pengawasan manusia, terutama dalam proses perbaikan kesalahan (debugging). Selain itu, meniru atau menyimulasikan perangkat lunak lain dapat memicu perselisihan hukum terkait hak kekayaan intelektual.
Terlepas dari tantangan tersebut, xAI secara resmi telah mengajukan aplikasi merek dagang untuk nama "Macrohard" pada awal Agustus 2025 di Amerika Serikat. Aplikasi tersebut mencakup cakupan yang sangat luas, mengindikasikan bahwa perusahaan ini tidak hanya akan berfokus pada satu jenis layanan perangkat lunak, melainkan berencana menjangkau berbagai sektor, termasuk video game, analisis hukum, dan aplikasi penasihat profesional. (*)