BRAVO13.ID, Samarinda - Indonesia telah lama dikenal dengan kekayaan budaya dan keramahtamahan, namun kini, ada satu lagi "duta" yang siap memperkenalkan wajah Indonesia di panggung global: QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). Melangkah lebih jauh dari sekadar alat transaksi, kini QRIS menjelma menjadi jembatan yang menghubungkan mimpi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan pasar internasional.
Misi Menggapai Matahari Terbit: QRIS di Tanah Jepang
Pagi di tanggal 17 Agustus 2025, yang bertepatan dengan perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, menjadi momen bersejarah. Bank Indonesia (BI), bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan para Penyedia Jasa Sistem Pembayaran (PJP), resmi meluncurkan implementasi QRIS Antarnegara di Jepang. Langkah ini bukan sekadar inovasi, melainkan sebuah pernyataan.
PT Netzme Kreasi Indonesia (Netzme), salah satu PJP yang mengadopsi QRIS di Jepang, melihatnya sebagai peluang emas. CEO Netzme, Vicky G. Saputra, menegaskan komitmen perusahaannya untuk memberdayakan UMKM Indonesia. "Langkah ini memperlihatkan komitmen kuat kami untuk memberdayakan UMKM Indonesia agar semakin percaya diri bersaing di pasar internasional," ujarnya, Kamis (21/8/2025). Ia menambahkan bahwa QRIS bukan hanya alat, melainkan "pintu gerbang" bagi pengusaha lokal untuk menembus pasar global.
Saat ini, 35 gerai terpilih di Jepang telah menerima pembayaran QRIS melalui jaringan JPQR Global. Para merchant istimewa ini, yang merupakan kolaborasi dari berbagai mitra seperti Mitra10, Olsera, Atria, Jakpreneur, hingga pengguna aktif QRIS Soundbox Netzme, akan menjadi saksi hidup bagaimana QRIS Antarnegara dapat mempermudah transaksi. Bagi Netzme, yang sebelumnya telah menjadi perintis implementasi QRIS di Singapura, Thailand, dan Malaysia, Jepang menjadi babak baru dalam ekspansi global mereka.
Namun, inovasi ini bersifat dua arah. Ke depan, tidak hanya warga Indonesia yang dapat bertransaksi di Jepang dengan QRIS, tetapi masyarakat Jepang juga akan dapat menggunakan aplikasi pembayaran dari negara mereka untuk bertransaksi dengan QRIS di Indonesia. Jembatan pembayaran ini akan semakin mempererat hubungan ekonomi dan pariwisata antara kedua negara.
QRIS: Bukan Sekadar Inovasi, Tapi Sebuah Kedaulatan
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyebut langkah ini sebagai "langkah penting dalam sejarah sistem pembayaran nasional." Sejak diluncurkan enam tahun lalu, QRIS telah menjadi "game changer" bagi ekosistem pembayaran digital di Indonesia. Dengan 57 juta pengguna, QRIS telah memperkuat kedaulatan ekonomi bangsa, dan terus berinovasi untuk mendorong inklusi ekonomi dan keuangan digital.
Data Bank Indonesia menunjukkan, implementasi QRIS Antarnegara telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dengan Thailand, tercatat hampir 1 juta transaksi dengan nilai lebih dari Rp 437 miliar sejak Agustus 2022. Dengan Malaysia, volumenya melonjak hingga 4,31 juta transaksi senilai Rp 1,15 triliun sejak Mei 2023. Sementara itu, dengan Singapura, transaksi mencapai 238 ribu lebih dengan nilai Rp 77 miliar. Angka-angka ini bukan hanya statistik; ia menceritakan tentang mobilitas, perdagangan, dan kepercayaan yang terbangun.
Menuju Jaringan Global: Tiongkok Menanti di Penghujung Tahun
Usai Jepang, mata dunia kini beralih ke Tiongkok. Bank Indonesia menargetkan layanan pembayaran lintas negara dengan Tiongkok dapat sepenuhnya terealisasi pada akhir 2025. Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menekankan bahwa kerja sama ini menjadi prioritas utama. Mengingat besarnya potensi transaksi dari kedua sisi, tahap uji coba (sandboxing) sudah dimulai sejak 17 Agustus lalu.
Filianingsih menjelaskan, skema yang akan diterapkan bersifat dua arah (two-way), baik inbound maupun outbound. Artinya, warga Indonesia yang berkunjung ke Tiongkok dapat bertransaksi dengan QRIS, dan sebaliknya, wisatawan atau pebisnis Tiongkok di Indonesia juga bisa menggunakan sistem serupa.
Namun, ia mengingatkan bahwa proses ini tidak bisa dilakukan secara instan. Ada serangkaian tahapan yang harus dilalui: mulai dari penandatanganan MoU antarbank sentral, kesepakatan industri, pengembangan interkoneksi, hingga tahap implementasi penuh.
QRIS, yang bermula sebagai solusi pembayaran di dalam negeri, kini telah bertransformasi menjadi representasi teknologi dan ekonomi Indonesia di kancah global. Ia bukan hanya alat pembayaran, melainkan simbol kedaulatan, kemudahan, dan ambisi bangsa untuk terhubung dengan dunia. (*)