BRAVO13.ID, Samarinda - Dalam sebuah drama yang memanaskan jagat teknologi, Elon Musk melancarkan tuduhan serius terhadap Apple. Ia menuding raksasa teknologi itu melakukan praktik antimonopoli dengan sengaja mempersulit aplikasi AI selain milik OpenAI untuk menduduki peringkat teratas di App Store.
“Apple berperilaku dengan cara membuat tidak mungkin bagi perusahaan AI mana pun selain OpenAI untuk mencapai peringkat nomor 1 di App Store, yang merupakan pelanggaran antimonopoli tegas,” cuit Elon Musk di platform X, Rabu (13/8/2025). Dia bahkan mengancam bahwa perusahaannya, xAI, akan segera mengambil tindakan hukum.
Namun, klaim Musk ini tidak disertai bukti, dan komunitas di X justru memberikan 'pencerahan' dengan mengingatkan bahwa DeepSeek, aplikasi AI lain, pernah mencapai peringkat pertama di App Store. Tuduhan ini juga memicu reaksi pedas dari CEO OpenAI, Sam Altman, yang membalas dengan sindiran menohok.
"Ini adalah klaim luar biasa mengingat saya dengar didugaan dilakukan Elon untuk memanipulasi X demi keuntungan dirinya sendiri," balas Altman, menyindir balik reputasi Musk.
Di tengah perseteruan yang memanas ini, OpenAI justru membuat gebrakan besar. Mereka meluncurkan GPT-5, model AI terbaru, secara gratis untuk semua pengguna. CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut langkah ini sebagai "lompatan terbesar" dalam sejarah perusahaan.
Menurut Altman, langkah ini bertujuan untuk memberikan akses AI berkemampuan tinggi kepada semua orang, terutama pengguna global yang selama ini terkendala biaya. Nick Turley, Head of ChatGPT, menjelaskan bahwa strategi ini adalah bagian dari misi dan visi jangka panjang perusahaan. "Kita bangun kepercayaan dulu, baru monetisasi," katanya, menunjukkan pendekatan unik OpenAI yang kini lebih memprioritaskan pengguna di atas segalanya. (*)