Bravo 13
Prabowo Sambut Anwar Ibrahim: Teguhkan Perdamaian dan Persahabatan SerumpunSejak 2004, tradisi akrab Annual Consultation RI-Malaysia kembali digelar. Presiden Prabowo dan PM Anwar Ibrahim bersua di Istana, teguhkan komitmen damai.
Oleh Handoko2025-07-29 15:56:00
Prabowo Sambut Anwar Ibrahim: Teguhkan Perdamaian dan Persahabatan Serumpun
Kunjungan Anwar Ibrahim ke Jakarta: RI-Malaysia Perkuat Persahabatan.

BRAVO13.ID, Samarinda - Pagi itu, di jantung Jakarta, aroma persahabatan menguar di udara, menyelimuti kemegahan Istana Negara. Tirai waktu seolah bergerak lebih lambat, menanti kehadiran seorang sahabat karib dari negeri jiran. Pukul 10.09 WIB, Presiden Prabowo Subianto telah tegak berdiri di ambang pintu Istana, sorot matanya tajam namun hangat, menanti momen penting ini. Didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Luar Negeri Sugiono, Prabowo memancarkan aura ketenangan seorang pemimpin yang siap menyambut tamunya dengan kehormatan tertinggi.

Tidak lama berselang, tepat pukul 10.11 WIB, sebuah Mercedes Benz S600 Guard melaju anggun, membawa serta Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Pintu mobil terbuka, dan dari dalamnya muncul sosok Anwar Ibrahim, senyumnya mengembang, menyiratkan keakraban yang telah terjalin lama. Dua pemimpin negara serumpun itu bersalaman erat, tangan mereka terangkat melambai ke arah kerumunan awak media yang telah menanti dengan penuh antusiasme. Momen itu terekam jelas: dua negara, satu visi, dipersatukan oleh ikatan sejarah dan budaya yang kuat.

Dari Meja Perundingan Hingga Semangat Perdamaian: Ikatan yang Terus Dipererat

Pertemuan di Istana Negara bukan sekadar agenda formal. Ini adalah kelanjutan dari sebuah tradisi yang telah terukir sejak tahun 2004: Annual Consultation RI-Malaysia. Sebuah forum yang dirancang untuk memperkuat hubungan bilateral, membahas isu-isu strategis, dan merajut kerja sama di berbagai bidang. Konsultasi tahunan ini, yang terakhir kali digelar pada 2017 di Kuching, Sarawak, Malaysia, menjadi penanda kembalinya sebuah ritual penting setelah tujuh tahun lamanya.

Namun, di balik formalitas meja perundingan, terselip sebuah narasi yang jauh lebih mendalam: semangat perdamaian. Ketika kedua pemimpin duduk bersama, salah satu topik yang mengemuka adalah keberhasilan ASEAN dalam mengatasi konflik, seperti yang terjadi antara Thailand dan Kamboja.

"Saya kira, masalah-masalah mendasar, kita juga ingin meneruskan hal-hal yang sudah baik. Saya kira kita akan selesaikan masalah perbatasan dan sebagainya," tutur Presiden Prabowo dengan nada optimis. Baginya, setiap permasalahan antara Indonesia dan Malaysia adalah tantangan yang harus diselesaikan dengan mediasi terbaik. Keyakinan itu terpatri kuat, "Intinya kita ingin menyelesaikan selalu dengan konsultasi, mediasi saya ulangi, konsultasi, negosiasi, musyawarah, saya kira itu prinsip kita, bagi kita negara dengan latar belakang sama, budaya, agama, satu rumpun, satu budaya."

Tanggung Jawab Bersama Menjaga Harmoni ASEAN

Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dengan wibawa seorang kepala negara sekaligus Ketua ASEAN, menyambut baik pandangan Prabowo. Ia tak sungkan mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungan kuat Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia. "Jadi kita berangkat dari kerangka ASEAN, bantuan Presiden Prabowo, dan rakyat-rakyat. Dan secara, kita mewakili ASEAN. Itu membantu memberikan tekanan bersama. So, thank you to you," ujar Anwar, gestur tangannya menunjukkan apresiasi yang tulus.

Namun, Anwar juga menekankan pentingnya pengawasan bersama dari seluruh negara anggota ASEAN untuk menjaga semangat perdamaian. "Dan sekarang ini, dalam monitoring keamanan ini, monitoring treaty ini, dan kekerasan, seterusnya di Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Kita bertanggung jawab dalam memonitoring peace process ini," tegasnya. Pesannya jelas: semangat satu rumpun bukan hanya retorika, melainkan sebuah tanggung jawab kolektif yang harus dipelihara.

Sebuah Hubungan yang Terus Bersemi: Dari Makan Malam hingga Perayaan Hari Raya

Kunjungan Anwar Ibrahim ke Jakarta kali ini bukanlah yang pertama. Sejak pelantikan Prabowo sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024, ini adalah pertemuan keenam kalinya bagi kedua pemimpin. Sebuah frekuensi yang menunjukkan betapa eratnya ikatan di antara mereka.

Cerita dimulai dengan makan malam hangat di kediaman Prabowo tak lama setelah pelantikan. Disusul kemudian dengan pertemuan acara budaya, pembahasan hubungan bilateral, hingga makan siang bersama di Rumah Tangsi pada 9 Januari 2025. Prabowo pun sempat membalas kunjungan kenegaraan ke Malaysia di Menara Petronas pada 27 Januari 2025. Bahkan, momen Idul Fitri 1446 H pada 6 April 2025 di Putrajaya menjadi saksi bisu keakraban mereka, di mana kedua pemimpin merayakan hari raya bersama. Terakhir, sebelum kunjungan ini, mereka bertemu di Istana Negara Jakarta pada 27 Juni 2025.

Perjalanan Anwar Ibrahim ke Jakarta kali ini dimulai pada Senin malam, 28 Juli 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, saat pesawat kenegaraan yang membawanya mendarat mulus di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma. Sambutan resmi dengan karpet biru yang digelar di apron Lanud Halim menjadi penanda kehormatan kenegaraan yang diberikan kepada tamu agung tersebut.

Kunjungan ini tak hanya sekadar pertemuan bilateral, melainkan sebuah narasi panjang tentang persahabatan, diplomasi, dan komitmen untuk menjaga perdamaian di kawasan. Kisah ini terus berlanjut, membawa harapan baru bagi masa depan hubungan Indonesia-Malaysia. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait
Tag Terkait