
BRAVO13.ID, Samarinda - Dua peristiwa kebakaran dalam kurun waktu berdekatan membuat Big Mall Samarinda kembali menjadi sorotan. Di tengah kekhawatiran publik soal keamanan, Komisi III DPRD Samarinda turun langsung ke lokasi untuk melakukan inspeksi mendalam pada Selasa (22/7/2025).
Inspeksi ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Deni Hakim Anwar. Bersama rombongan, ia mengunjungi beberapa titik penting, termasuk lokasi kebakaran di area atrium lantai dasar, kondisi plafon gedung, hingga area luar pujasera. Tujuannya bukan hanya untuk melihat sisa dampak kebakaran, tapi juga menilai tindak lanjut perbaikan dan kesiapan mitigasi risiko ke depan.
Deni menyebut pihak manajemen Big Mall telah melakukan sejumlah perbaikan. Namun demikian, ia mengakui bahwa pihaknya belum menerima laporan forensik resmi dari kepolisian terkait penyebab kebakaran. Meski begitu, pihak DPRD tetap memberikan beberapa catatan penting demi memastikan keselamatan pengunjung dan operasional mall ke depan.
“Sistem sprinkler dan hydrant kami cek, masih berfungsi dengan baik. Itu patut diapresiasi. Tapi karena kejadian ini sudah dua kali, jangan sampai ada yang ketiga. Harapan kita, ini jadi kejadian terakhir,” tegas Deni.
DPRD menekankan pentingnya pengujian sistem mekanikal dan elektrikal (ME) secara menyeluruh, agar memenuhi standar keamanan yang jelas dan terukur. Tak hanya itu, Deni juga menyuarakan kekhawatiran terhadap potensi kerusakan struktur bangunan, khususnya pada bagian-bagian yang terpapar panas tinggi saat kebakaran.
“Kami khawatir struktur baja dalam dinding bisa mengalami pelemahan akibat suhu ekstrem. Karenanya, kami meminta hasil evaluasi dari Dinas PUPR agar bisa memantau langkah perbaikan selanjutnya,” jelasnya.
Selain itu, Komisi III mendesak agar proses pengurusan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Big Mall bisa segera diselesaikan. SLF dinilai penting sebagai bentuk legalitas dan jaminan keselamatan bagi operasional gedung publik.
Deni menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama. Karena itu, ia mengingatkan manajemen Big Mall untuk memperketat sistem keamanan dan tidak menganggap enteng potensi risiko ke depan.
“Big Mall ini sudah menjadi ikon belanja dan wisata kota. Pengunjungnya sangat besar, apalagi saat akhir pekan. Maka keselamatannya harus dijamin,” ujarnya.
Namun bila insiden serupa kembali terjadi, Deni menyatakan bahwa DPRD tidak akan ragu merekomendasikan penutupan operasional Big Mall.
“Kalau kebakaran terjadi lagi, kami siap ajukan rekomendasi kepada wali kota untuk menutup Big Mall. Ini bentuk tanggung jawab atas keselamatan masyarakat,” tutupnya. (adv)