
BRAVO13.ID, Samarinda - Bangunan megah Pasar Pagi Samarinda kini berdiri kokoh, memancarkan wajah baru pusat perdagangan kota. Namun di balik kesan visual yang modern dan progres pengerjaan yang telah mencapai 64 persen, Komisi III DPRD Samarinda mengingatkan bahwa aspek keselamatan dan pengelolaan lingkungan harus mendapat perhatian serius.
Dalam kunjungan kerja ke lokasi proyek pada Senin (14/7/2025), Ketua Komisi III Deni Hakim Anwar menegaskan bahwa sistem keselamatan kebakaran harus menjadi prioritas utama sebelum gedung dioperasikan.
“Kita belajar dari pengalaman kebakaran di Big Mall. Jangan sampai itu terulang di sini. Sprinkler, hydrant, alarm kebakaran, dan jalur evakuasi harus lengkap dan berfungsi optimal,” ujar Deni.
Ia menyampaikan bahwa keselamatan tidak boleh dikorbankan hanya karena pembangunan sudah mencapai tahap akhir. Pasar yang akan menampung ratusan pedagang dan ribuan pengunjung per hari memerlukan sistem evakuasi darurat yang andal.
Selain soal kebakaran, Deni juga menekankan pentingnya keberadaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Menurutnya, los basah seperti area penjualan ikan, ayam, dan daging memiliki potensi tinggi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
“Pasar ini harus benar-benar ramah lingkungan. Kami tidak ingin ada bau tak sedap atau limbah cair yang mengganggu warga dan pembeli,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa pihak kontraktor telah memaparkan sistem IPAL yang dirancang, lengkap dengan simulasi pengolahannya. Namun DPRD akan tetap melakukan pengecekan langsung saat tahap commissioning untuk memastikan semuanya sesuai spesifikasi teknis dan regulasi.
Dengan perhatian khusus terhadap aspek keselamatan dan sanitasi, DPRD Samarinda berharap Pasar Pagi dapat menjadi contoh ideal pasar rakyat modern—tidak hanya mewah secara tampilan, tetapi juga aman dan bersih secara fungsional. (adv)