
BRAVO13.ID, Muara Badak - Langit mulai menguning di ufuk barat saat rombongan Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Aulia Rahman Basri, tiba di tambak rumput laut milik Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Salo Sumbala Sejahtera, Desa Muara Badak Ulu. Suasana sore itu terasa akrab. Para petambak menyambut hangat kedatangan pemimpin daerah mereka, yang datang bukan hanya untuk melihat panen, tetapi untuk mendengar langsung tantangan di lapangan.
Dari hasil kunjungan tersebut, Aulia melihat potensi luar biasa di sektor budidaya rumput laut Kukar. “Muara Badak memiliki sekitar 3.600 hektare lahan tambak yang sudah digunakan untuk budidaya rumput laut. Ini baru sebagian dari belasan ribu hektare lahan potensial yang ada,” ungkapnya.
Namun, ia juga mencatat bahwa hasil panen petambak belum sepenuhnya tertampung oleh industri. Salah satu pabrik pengolahan rumput laut yang telah dibangun di kawasan itu, hingga kini belum beroperasi. Masalah utama terletak pada infrastruktur pendukung yang belum rampung, terutama sistem pengelolaan limbah yang masih belum tersedia.
“Waktu kunjungan tadi sudah sore, jadi kami belum sempat melihat langsung kondisi pabriknya. Tapi ini jadi perhatian kami. Ke depan, kami akan jadwalkan khusus untuk meninjau langsung dan memastikan fasilitasnya bisa segera dimaksimalkan,” kata Aulia.
Wakil Bupati Rendi Solihin, yang turut mendampingi dalam kunjungan itu, juga disebut aktif membantu penyelesaian hambatan tersebut. Pemerintah Kabupaten Kukar berkomitmen mempercepat penyelesaian komponen yang masih kurang, agar pabrik dapat segera menyerap hasil panen dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi pembudidaya.
Langkah ini dinilai penting, mengingat sektor perikanan dan kelautan menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah. Dukungan pada hilirisasi produk—dari panen ke pengolahan—menjadi kunci agar kesejahteraan nelayan dan petambak dapat meningkat secara berkelanjutan.
Dengan kerja sama antara pemerintah dan kelompok usaha masyarakat, Muara Badak diyakini bisa berkembang menjadi sentra produksi dan pengolahan rumput laut terdepan di Kalimantan Timur. (adv)