BRAVO13.ID, Tenggarong - Di tengah terik matahari dan suara ritmis cetok menimpa adukan semen, sekelompok pekerja bangunan tampak sibuk menyusun bata merah di tengah Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Di sinilah sebuah fasilitas baru sedang dibangun—Posyandu Nusa Indah 6—yang ditujukan untuk menjawab kebutuhan layanan kesehatan dasar bagi balita dan ibu.

Pembangunan posyandu ini bukan muncul secara tiba-tiba. Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menjelaskan bahwa keputusan mendirikan posyandu baru merupakan respons terhadap meningkatnya kepadatan penduduk di beberapa Rukun Tetangga (RT). "Demi pelayanan terbaik dan memudahkan masyarakat menyiapkan generasi penerus, kami tambah satu posyandu tahun ini, dan Alhamdulillah bisa sekalian bangun gedungnya," ucap Tri saat meninjau lokasi pembangunan.

Gedung posyandu ini dibangun menggunakan dana kelurahan dan telah masuk dalam prioritas pembangunan tahun anggaran 2025. Targetnya, pembangunan akan rampung tahun ini agar segera bisa dimanfaatkan masyarakat. Seluruh proses pembangunan dikawal langsung oleh pemerintah kelurahan untuk memastikan kualitas dan kesesuaian dengan standar pelayanan.

Pemerintah Kelurahan Maluhu memang memberi perhatian serius pada layanan posyandu. Saat ini, seluruh posyandu di wilayah tersebut dikelola oleh kader-kader aktif yang telah mengikuti pelatihan rutin. Pelatihan ini bertujuan agar setiap posyandu mampu memenuhi enam Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2024.

Sebagai inspirasi dalam pengembangan posyandu baru, Tri menyebut Posyandu Nusa Indah 2 sebagai contoh terbaik. Posyandu itu bukan hanya berhasil memenuhi SPM, tetapi juga menciptakan Inovasi Layanan Posyandu (ILP) hingga mampu mewakili Kukar di tingkat provinsi bahkan nasional. Model inilah yang ingin direplikasi dalam Posyandu Nusa Indah 6.

Tri menegaskan bahwa Kelurahan Maluhu kini menjadi salah satu wilayah yang seluruh posyandunya telah memiliki gedung sendiri. Hal ini menjadi simbol komitmen pemerintah kelurahan untuk menjadikan layanan kesehatan balita sebagai pilar utama pembangunan sosial.

“Kami bersyukur, semua dimudahkan. Ini hasil dari kolaborasi dan semangat masyarakat dalam memperkuat layanan dasar dari tingkat paling bawah,” pungkas Tri. (adv)