BRAVO13.ID, Tenggarong - Tantangan pengelolaan data pembangunan desa tak cukup hanya diatasi dengan sistem. Dibutuhkan sumber daya manusia yang mampu memahami pentingnya akurasi dan pemanfaatan informasi. Hal inilah yang menjadi fokus Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara saat menyambangi Kecamatan Kenohan, Rabu (18/6/2025).
Dalam kegiatan bertajuk Sinkronisasi dan Verifikasi Data Aplikasi BECIK V.2 itu, tim DPMD Kukar bukan hanya melakukan evaluasi teknis. Lebih dari itu, pendampingan juga diarahkan untuk membangun budaya kerja berbasis digital di kalangan operator desa, pendamping Kukar Idaman, dan aparatur kecamatan.
“Kami ingin memastikan bahwa proses digitalisasi bukan sekadar mengganti kertas menjadi layar, tapi juga mengubah cara berpikir dan bekerja,” terang Lilis Suriani, perencana DPMD Kukar yang memimpin kegiatan.
Menurutnya, pengelolaan data desa ke depan harus berangkat dari kesadaran akan pentingnya validitas dan akuntabilitas. Karena itu, dalam forum bersama kecamatan dan desa, pihaknya menekankan pentingnya kolaborasi serta pemahaman menyeluruh terhadap struktur dan alur dalam aplikasi BECIK.
Kegiatan ini juga menjadi medium untuk mengurai sejumlah kendala yang kerap dihadapi operator desa, seperti keterbatasan pemahaman teknis, akses jaringan internet, hingga beban kerja administratif lainnya. Dalam sesi diskusi, berbagai masukan ditampung untuk menjadi bahan tindak lanjut peningkatan kapasitas SDM.
DPMD Kukar menargetkan, transformasi kerja digital ini dapat membentuk pola kerja yang proaktif, cepat, dan akurat. Dengan begitu, perencanaan pembangunan desa di masa mendatang bisa lebih tepat sasaran dan berbasis kebutuhan riil masyarakat. (adv)