BRAVO13.ID, Tenggarong - Ketepatan data menjadi kunci utama dalam setiap kebijakan pembangunan desa. Prinsip ini kembali ditekankan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara saat menggelar kegiatan Sinkronisasi dan Verifikasi Data BECIK V.2 di Kecamatan Kembang Janggut, Selasa (17/6/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari mandat pengisian 10 indikator pembangunan desa dalam aplikasi BECIK versi terbaru, sebagaimana diinstruksikan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar. Dari evaluasi sementara, masih ditemukan sejumlah kekosongan data yang berpotensi menghambat perencanaan berbasis bukti.

Sekretaris DPMD Kukar, Muhammad Yusran Darma, menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh berangkat dari asumsi. “Perencanaan harus berbasis data yang terverifikasi agar kebijakan yang lahir benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Didampingi oleh Perencana DPMD, Lilis Suriani, kegiatan ini melibatkan tenaga ahli dari TAPM Pendekar Idaman dan aparatur kecamatan. Mereka memastikan bahwa seluruh elemen pengisian dalam aplikasi BECIK benar-benar mencerminkan kondisi faktual di lapangan.

Menurut Lilis, data desa yang valid bukan hanya syarat administratif, tapi bagian dari transparansi pemerintahan dan upaya membangun kepercayaan publik. “Data yang benar akan menghasilkan kebijakan yang berdampak dan dapat dipertanggungjawabkan,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, DPMD Kukar menargetkan seluruh indikator dapat terisi sebelum proses verifikasi akhir oleh Wali Data. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari transformasi budaya kerja di tingkat desa—dari manual ke digital, dari responsif ke proaktif. (adv)