
BRAVO13.ID, Muara Kaman - Di sebuah ruang kelas berpapan kayu di tengah hamparan kebun sawit dan pohon karet, puluhan siswa berseragam putih biru sibuk mengakses layar Chromebook mereka. Dari wilayah terpencil di Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), SMP Negeri 7 menorehkan sejarah baru bagi dunia pendidikan nasional.
Pada 5 Juni 2025, Google secara resmi menetapkan sekolah ini sebagai Google Reference School pertama di Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sebuah pengakuan internasional yang biasanya diraih oleh sekolah-sekolah unggulan di kota besar—kini datang dari sebuah sekolah negeri di pedalaman Kalimantan.
Pencapaian ini bukan datang tiba-tiba. Transformasi digital di SMPN 7 Muara Kaman berlangsung dalam proses panjang: pelatihan dan sertifikasi Google Educator Level 1 dan 2 bagi seluruh guru, penyediaan perangkat Chromebook untuk semua siswa, serta koneksi internet berbasis teknologi Starlink yang disediakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kukar.
“Ini kebanggaan luar biasa. SMPN 7 Muara Kaman menjadi SMP negeri pertama di Indonesia yang diakui Google secara resmi sebagai sekolah rujukan,” ungkap Plt Kabid SD Disdikbud Kukar, Emi Rosana, dalam konferensi pers, Senin (23/6/2025).
Inisiatif digitalisasi ini juga didampingi langsung oleh Google Certified Coach asal Kukar, Suwoto. Ia menjelaskan bahwa sekolah ini menjadikan lingkungan sekitarnya sebagai bagian dari “laboratorium alam digital”—mengintegrasikan pembelajaran berbasis konteks lokal dengan teknologi global.
Kepala SMPN 7 Muara Kaman, Rasian, menyebut bahwa pengakuan dari Google telah membawa perubahan nyata. Selain peningkatan kualitas pembelajaran, jumlah peserta didik juga meningkat drastis. “Dulu siswa kami tak sampai 50. Sekarang sudah lebih dari 150 orang. Ini benar-benar lompatan besar bagi kami,” tuturnya.
Dampaknya pun tak hanya nasional. Disdikbud Kukar dijadwalkan menjadi pembicara di kantor Google Asia Pasifik di Singapura. Bahkan, kunjungan resmi dari Kementerian Pendidikan Jepang dijadwalkan akhir Juli 2025 untuk melihat langsung praktik pendidikan digital yang diterapkan di sekolah ini.
Dengan pencapaian ini, SMPN 7 Muara Kaman tidak hanya mencetak prestasi, tapi juga membuka jalan bahwa transformasi digital bisa tumbuh dari pelosok, selama ada dukungan yang konsisten, visi yang kuat, dan kemauan untuk berubah. (adv)