BRAVO13.ID, Tenggarong - Kamis malam (26/6), hawa hangat malam dihiasi cahaya dari obor yang berderet panjang menyusuri jalanan Kelurahan Maluhu. Anak-anak, orang tua, dan tokoh masyarakat bergandengan langkah menyambut 1 Muharram 1447 Hijriah dalam sebuah tradisi yang kini mengakar: pawai obor lintas kampung.

Digagas oleh Pemerintah Kelurahan Maluhu dan didukung penuh oleh karang taruna, ormas, sekolah, dan seluruh elemen masyarakat, pawai ini bukan sekadar seremoni. Ia adalah simbol persatuan, gotong royong, dan niat kolektif untuk menyambut tahun baru Islam dengan semangat refleksi dan harapan baru.

Ratusan peserta dari seluruh 24 RT di Kelurahan Maluhu membawa obor masing-masing, menempuh rute sejauh lima kilometer yang melintasi Jalan Long Bagun, Gang Damai, Jalan Masjid, dan kembali ke Sasana Krida Bakti. Tak ada panggung mewah atau biaya besar—hanya obor, baju muslim, dan semangat yang menyala.

Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, menyampaikan rasa syukur atas partisipasi besar warga. Menurutnya, kegiatan ini telah rutin digelar selama tiga tahun terakhir dan terbukti memperkuat semangat kolektif antarwarga.

“Alhamdulillah, antusiasme masyarakat luar biasa. Semua modal sendiri, gotong royong. Ini bukan perayaan formal, tapi bentuk cinta warga terhadap tradisi dan nilai keislaman,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa pawai obor bukan semata ritual, melainkan refleksi tahunan yang mengajak seluruh pemangku kepentingan Maluhu untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri.

Dengan keterlibatan langsung dari masyarakat, Tri Joko berharap kegiatan ini terus berlanjut dan berkembang menjadi agenda tahunan yang melekat dalam identitas Kelurahan Maluhu.

“Tentu harapannya, tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Prestasi dan kebersamaan yang sudah ada, ditingkatkan lagi,” pungkasnya. (adv)