
BRAVO13.ID, Samarinda- Antusiasme terhadap pembukaan program beasiswa daerah di Kabupaten Paser kembali menguat, seiring meningkatnya kebutuhan biaya pendidikan di kalangan mahasiswa. Namun di balik peluang itu, Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Yenni Eviliana, mengingatkan pentingnya pemahaman atas aturan dan etika dalam penerimaan bantuan pendidikan.
Dalam sebuah pertemuan yang melibatkan perwakilan masyarakat dan mahasiswa, Yenni—yang juga berasal dari daerah pemilihan Paser—menyoroti perlunya kehati-hatian mahasiswa dalam memilih sumber beasiswa. Ia menggarisbawahi bahwa penerima beasiswa dari pemerintah daerah tidak diperbolehkan menerima bantuan serupa dari program lain secara bersamaan.
“Teman-teman mahasiswa harus bijak. Kalau sudah menerima beasiswa dari daerah, jangan ambil lagi dari sumber lain. Kita ingin bantuan ini merata dan adil,” ucap Yenni.
Ia menyampaikan bahwa meski peluang beasiswa semakin banyak, kapasitas anggaran daerah tetap terbatas. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk berbagi kesempatan dengan rekan-rekan lain yang juga membutuhkan dukungan biaya pendidikan.
Yenni menambahkan bahwa program pendidikan seperti Gratispol dan beasiswa daerah merupakan upaya serius pemerintah dalam memperluas akses pendidikan. Namun keberhasilannya sangat bergantung pada komitmen semua pihak untuk menjunjung keadilan distribusi.
“Dari sudut pandang kami di DPRD, kami ingin semua mahasiswa punya kesempatan yang sama. Jangan ada yang mendapatkan ganda, sementara yang lain tidak kebagian,” jelasnya.
Ia pun mengajak semua elemen masyarakat, termasuk institusi pendidikan dan pemerintah daerah, untuk aktif mengawal pelaksanaan program beasiswa agar tepat sasaran dan transparan. Menurutnya, kerja sama lintas sektor dibutuhkan agar pendidikan di Paser dan Kalimantan Timur bisa tumbuh secara merata dan inklusif.
“Kita ingin pendidikan di Paser terus maju. Tapi untuk itu, kita juga harus saling menghormati hak orang lain. Saling mendukung agar semua bisa mendapat kesempatan yang layak,” tutup Yenni. (adv)