Bravo 13
IKN Jadi Faktor Strategis dalam RPJMD Kaltim 2025–2029DPRD Kaltim menilai kehadiran IKN sebagai momentum strategis untuk mendorong investasi, infrastruktur, dan transformasi ekonomi daerah.
Oleh Handoko2025-06-21 22:28:00
IKN Jadi Faktor Strategis dalam RPJMD Kaltim 2025–2029
Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Masuknya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ke jantung Kalimantan Timur tak sekadar menghadirkan pusat pemerintahan baru, tetapi juga membuka lembaran penting dalam perencanaan pembangunan daerah. Bagi DPRD Kaltim, ini adalah momentum strategis yang harus dijawab dengan perencanaan matang dan terarah.

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah, menegaskan bahwa kehadiran IKN menjadi pertimbangan utama dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim 2025–2029. Ia menyebut pembangunan ini tidak boleh dipandang sebagai proyek pemerintah pusat semata, tetapi harus dilihat sebagai peluang emas bagi transformasi ekonomi daerah.

“Pembangunan IKN membuka peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi daerah kita,” ujarnya. “Terutama dari sisi investasi, baik dari sektor swasta maupun BUMN di bidang properti dan infrastruktur.”

Ia mencontohkan terbukanya pasar baru yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM dan industri lokal di wilayah penyangga. Kehadiran ribuan pekerja, aparatur negara, dan pembangunan fasilitas penunjang diprediksi akan menciptakan permintaan tinggi terhadap berbagai produk dan jasa lokal.

Tak hanya sektor usaha, Syarifatul juga menyoroti potensi pariwisata yang akan tumbuh seiring kemunculan IKN sebagai pusat perhatian nasional dan global. Menurutnya, sektor jasa dan ekonomi kreatif akan mendapatkan porsi penting dalam ekosistem baru ini.

Pentingnya kesiapan infrastruktur pun menjadi sorotan. DPRD mendorong agar pemerintah provinsi fokus pada pembangunan jalan, jaringan air bersih, listrik, dan konektivitas digital di daerah-daerah penyangga IKN. “Tanpa percepatan infrastruktur, peluang ini bisa lewat begitu saja,” ujarnya.

Syarifatul juga menekankan perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Ia menyebut bahwa permintaan tenaga kerja terampil akan melonjak di berbagai sektor seperti konstruksi, teknologi informasi, dan pelayanan publik. Maka, investasi pada pendidikan vokasi dan pelatihan kerja harus menjadi prioritas.

“Kita perlu menyiapkan tenaga kerja lokal yang kompeten agar tidak hanya jadi penonton dalam pembangunan IKN,” ucapnya.

Dengan berbagai potensi yang terbuka, ia mendorong agar Kaltim mulai beranjak dari ketergantungan pada sumber daya alam menuju diversifikasi ekonomi berbasis industri hijau, jasa, dan teknologi.

“Transformasi ekonomi berbasis inovasi dan keberlanjutan adalah jalan ke depan,” tegas Syarifatul, sembari mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersinergi menyambut hadirnya IKN sebagai tonggak sejarah baru bagi Kalimantan Timur. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait