Bravo 13
Program GratisPol Didukung, Tapi DPRD Kaltim Minta Kampus Tetap Kritis dan MandiriDPRD Kaltim mendukung GratisPol tapi minta perguruan tinggi tetap mandiri dan kritis agar tak kehilangan fungsi akademik dan kontrol sosialnya.
Oleh Handoko2025-06-13 00:21:00
Program GratisPol Didukung, Tapi DPRD Kaltim Minta Kampus Tetap Kritis dan Mandiri

BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah gencarnya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meluncurkan program pendidikan gratis bertajuk “GratisPol”, suara kritis datang dari Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim, Darlis Pattalongi. Dalam satu forum bersama perwakilan perguruan tinggi, Darlis menyampaikan kekhawatiran yang kerap luput dari pembahasan publik: risiko hilangnya independensi kampus di balik euforia bantuan biaya pendidikan.

Program GratisPol yang kini mencakup hingga jenjang Strata Tiga (S3), memang disambut baik oleh masyarakat Benua Etam. Namun, menurut Darlis, perhatian tak boleh hanya tertuju pada aspek pendanaan. Yang tak kalah penting adalah menjaga peran strategis perguruan tinggi sebagai ruang intelektual yang bebas dan berani bersuara.

“Jangan sampai program GratisPol ini mereduksi kemandirian perguruan tinggi. Jika kita kehilangan kemandirian tersebut, kita juga akan kehilangan banyak potensi pemikiran jenium dan daya kritis dari perguruan tinggi. Ini suatu hal yang sangat penting untuk diingat,” ujarnya.

Menurut Darlis, kampus memiliki fungsi vital sebagai penghasil gagasan dan pengawas sosial. Dalam demokrasi yang sehat, dunia akademik harus mampu berdiri tegak menyuarakan kebenaran, bahkan ketika harus berhadapan dengan kebijakan pemerintah.

“Kita tidak ingin dalam upaya meringankan beban pembayaran UKT, perguruan tinggi menjadi tidak kritis dan kehilangan keberanian untuk menyampaikan pendapat serta kritikannya. Jika hal itu terjadi, maka kita semua akan mengalami kerugian besar,” lanjutnya.

Ia juga menekankan bahwa pelaksanaan program GratisPol seharusnya memperkuat institusi pendidikan, bukan menjadikannya tunduk atau kehilangan arah dalam menjalankan fungsi intelektual dan sosial. Oleh karena itu, Darlis meminta kampus-kampus di Kaltim untuk tetap menjaga jarak kritis, walaupun sebagian besar biaya pendidikan kini ditanggung negara.

“Program GratisPol seharusnya menjadi sarana untuk meningkatkan akses pendidikan, bukan malah membuat perguruan tinggi menjadi lembaga yang tidak bebas dalam berpendapat. Mari bersama-sama menjaga iklim akademik yang kondusif dan kritis,” tutupnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait