Bravo 13
Daya Beli Merosot, DPRD Samarinda Minta Pemkot Segera Ambil Langkah StrategisKetua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, meminta Pemkot mengevaluasi kondisi ekonomi menyusul turunnya daya beli dan potensi lonjakan PHK.
Oleh Handoko2025-06-16 23:16:00
Daya Beli Merosot, DPRD Samarinda Minta Pemkot Segera Ambil Langkah Strategis
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Di tengah fluktuasi ekonomi nasional yang kian terasa, kekhawatiran mulai mencuat dari Kota Samarinda. Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menyampaikan keprihatinannya atas merosotnya daya beli masyarakat, sebuah indikator yang menurutnya tak bisa dipandang sebelah mata.

"Kalau kita bicara soal daya beli, maka kita sedang bicara tentang keseluruhan sistem ekonomi yang sedang melemah," ungkapnya.

Menurut Iswandi, tren penurunan daya beli bukan hanya mencerminkan turunnya konsumsi rumah tangga, tetapi juga menjadi cerminan dari pendapatan masyarakat yang ikut menurun. Kondisi ini, jika tidak segera direspons dengan langkah konkret, dikhawatirkan akan memperlambat roda ekonomi daerah.

Ia menekankan bahwa fenomena ini tidak bisa dilihat secara terpisah. Data pemutusan hubungan kerja (PHK) dan tingkat pengangguran harus menjadi pijakan dalam menyusun kebijakan yang adaptif.

“Kita belum punya data lengkap soal berapa banyak PHK atau pengangguran baru dalam beberapa bulan terakhir. Tapi itu penting untuk dilihat. Kalau ternyata memang meningkat, maka jelas pendapatan masyarakat menurun, dan itu berdampak langsung pada daya beli,” terangnya.

Politikus PDI Perjuangan ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara Pemerintah Kota Samarinda dan DPRD. Baginya, komunikasi yang terputus bisa berujung pada kebijakan yang tidak tepat sasaran.

Iswandi mendorong Pemkot untuk segera melakukan evaluasi ekonomi menyeluruh. Ia juga menyebut beberapa langkah yang bisa ditempuh dalam jangka pendek hingga panjang, seperti penciptaan lapangan kerja, penguatan sektor UMKM, dan penguatan jaring pengaman sosial.

“Kalau pendapatan turun, perputaran ekonomi juga akan melambat. Ini hukum ekonomi dasar. Permintaan dan penawaran tidak lagi seimbang,” ujarnya, memperingatkan potensi efek domino ke sektor lain.

Lesunya daya beli menjadi sinyal awal bahwa ekonomi Samarinda sedang berada dalam tekanan. Evaluasi berbasis data dan kebijakan lintas sektor dinilai menjadi kunci agar dampaknya tidak merembet lebih jauh. DPRD berharap pemerintah segera mengambil langkah strategis sebelum krisis merambat ke sektor-sektor vital lainnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait