BRAVO13.ID, Tenggarong - Dengan anggaran hanya Rp63 juta, warga Kelurahan Maluhu sukses menyelenggarakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-55 selama tiga pekan penuh. Acara puncaknya yang berlangsung Kamis malam (23/5/2025) di Sasana Krida Bakti Maluhu menjadi simbol kekompakan dan kreativitas warga yang menginspirasi.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kutai Kartanegara, Arianto, turut menyampaikan apresiasinya atas efisiensi dan semangat kolaboratif yang ditunjukkan panitia dan masyarakat. Menurutnya, dengan nilai kegiatan yang jauh melebihi nominal anggaran, Kelurahan Maluhu memberi contoh nyata bahwa kekuatan sosial tak selalu bergantung pada besar kecilnya dana.
“Ini luar biasa. Dengan Rp63 juta, bisa digelar kegiatan tiga pekan berturut-turut. Kegiatan ini tidak hanya efisien, tapi juga menunjukkan tingginya partisipasi masyarakat,” ujarnya.
Acara puncak HUT ke-55 ini dikemas dalam format kekeluargaan yang menyatukan berbagai unsur warga. Di antaranya pemutaran film karya Karang Taruna yang memuat pesan inspiratif, makan bersama dengan tumpeng sebagai wujud syukur kolektif, serta penyerahan hadiah lomba e-sport sebagai bentuk apresiasi terhadap generasi muda yang aktif dalam ranah digital.
Arianto menekankan bahwa kegiatan seperti ini sejalan dengan semangat pemerintah daerah yang terus mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan sosial berbasis budaya lokal dan solidaritas warga.
“Semoga kegiatan ini bisa jadi inspirasi bagi kelurahan maupun desa lain di Kukar. Gotong royong dan semangat inovasi seperti ini harus terus dibangun,” tambahnya.
Ketua panitia HUT Maluhu juga menyampaikan laporan bahwa seluruh kegiatan dilakukan secara terbuka, akuntabel, dan mengedepankan partisipasi sukarela dari warga. Mulai dari pertunjukan seni, olahraga, pemberdayaan perempuan, hingga kebersihan lingkungan, semua melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan.
Puncak perayaan ini tidak sekadar menjadi acara tahunan, tetapi sekaligus momentum konsolidasi sosial. Maluhu memperlihatkan bahwa kelurahan bisa menjadi motor perubahan sosial, jika ditopang oleh rasa memiliki yang kuat dari warganya. (adv)