BRAVO13.ID, Tenggarong - Di tengah keterbatasan anggaran akibat rasionalisasi belanja daerah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kutai Kartanegara tetap berkomitmen menyelenggarakan pelatihan penguatan soft skill bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Kegiatan yang diikuti 30 peserta dari berbagai unit ini berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025, di Ruang Serbaguna DPRD Kukar.
Mengangkat tema High Impact Peak Performance: Melayani dengan Hati, Menginspirasi dengan Aksi, pelatihan ini ditujukan untuk membekali ASN dengan keterampilan interpersonal, empati, komunikasi, dan pelayanan publik yang humanis.
Sekretaris DPMD Kukar, Mohammad Yusran Darma, yang membuka acara secara resmi menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan sekadar kegiatan rutin. Ia menyebutnya sebagai strategi jangka panjang instansi dalam membangun aparatur yang tidak hanya kuat secara teknis, tetapi juga cakap secara emosional.
“Transformasi pelayanan publik tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan sistem dan teknologi. Kuncinya ada pada sikap dan cara kita berinteraksi dengan masyarakat. Itulah peran soft skill,” ujarnya.
Yusran menambahkan, pelatihan ini juga sekaligus pemenuhan kewajiban ASN dalam pengembangan kompetensi minimal 20 jam pelajaran (JP) per tahun, sesuai regulasi manajemen kepegawaian. Bahkan beberapa tenaga harian lepas (THL) yang telah lolos seleksi ASN turut diikutsertakan, sebagai bagian dari adaptasi budaya kerja baru yang lebih profesional.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap para peserta menjadi agen perubahan. Pelayanan publik tidak lagi hanya soal prosedur, tapi soal membangun kepercayaan dan kepuasan masyarakat,” tegasnya.
Menurut Yusran, pendekatan pelatihan tahun ini berbeda dari sebelumnya. Metodenya lebih interaktif dan inspiratif, dengan menghadirkan pemateri eksternal yang memiliki pendekatan segar dalam membangun motivasi dan semangat kerja.
Meskipun program ini digelar dengan keterbatasan anggaran akibat kebijakan efisiensi belanja nasional, Yusran menekankan bahwa manfaat kegiatan harus tetap bisa dirasakan langsung oleh ASN dan berdampak terhadap pelayanan.
“Anggaran boleh terbatas, tapi semangat dan dampaknya harus maksimal,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pencapaian kinerja DPMD Kukar dalam beberapa tahun terakhir, terutama dari sisi penyerapan anggaran. Jika pada 2019 realisasi anggaran masih di bawah 70 persen, kini sudah melampaui angka 90 persen. Capaian ini menurutnya harus dijaga dengan semangat kerja dan inovasi yang terus diperkuat.
“Pelatihan ini adalah bagian dari upaya membentuk DPMD yang adaptif, profesional, dan benar-benar hadir sepenuh hati untuk masyarakat. Ini komitmen bersama seluruh jajaran,” pungkasnya. (adv)