Bravo 13
DPRD Samarinda Dukung Normalisasi Sungai dan Pembangunan Pintu AirPemkot Samarinda usulkan pembangunan pintu air di Sungai Karang Mumus sebagai solusi jangka panjang atasi banjir, didukung penuh DPRD.
Oleh Handoko2025-06-11 14:20:00
DPRD Samarinda Dukung Normalisasi Sungai dan Pembangunan Pintu Air
Kondisi permukaan Sungai Karang Mumus di tengah kota Samarinda yang menunjukkan sedimentasi dan tumpukan sampah. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Air yang menggenangi kawasan kota usai hujan deras tak lagi menjadi hal asing bagi warga Samarinda. Di balik kemacetan dan tergenangnya permukiman, tekanan terhadap pemerintah daerah terus meningkat. Banjir sudah menjadi alarm harian, dan kini, satu upaya jangka panjang mulai digagas secara serius.

Normalisasi dua sungai utama—Sungai Mahakam dan Sungai Karang Mumus—kembali masuk dalam prioritas Pemkot Samarinda bersama DPRD. Selain pengerukan dan pelebaran aliran sungai, langkah besar yang kini tengah diusulkan adalah pembangunan pintu air di kawasan Sungai Karang Mumus.

“Memang ada dorongan kuat untuk melakukan normalisasi Sungai Karang Mumus dan Sungai Mahakam. Dalam agenda hari ini, DPRD mengetahui bahwa Pemkot Samarinda telah menyusun rencana jangka panjang untuk mengusulkan pembangunan pintu air,” terang Yusrul Hana, Anggota Komisi III DPRD Samarinda, dalam forum dengar pendapat pada Sabtu (7/6/2025).

Pembangunan pintu air tersebut tidak datang dengan biaya murah. Rancangan anggaran menembus angka Rp600 hingga Rp700 miliar. Karena itu, Pemkot Samarinda memilih mengarahkan usulan pendanaan ke Kementerian PUPR, alih-alih membebani APBD. "Usulan ini diarahkan ke pemerintah pusat, bukan didanai oleh daerah," jelas Yusrul.

Model pintu air yang diusulkan merujuk pada sistem yang telah diterapkan di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Fungsinya ganda: menahan air pasang dari Sungai Mahakam agar tak masuk ke daratan, sekaligus memungkinkan air hujan mengalir keluar tanpa hambatan.

“Prinsip inilah yang ingin diterapkan di Samarinda, agar banjir akibat intrusi air Sungai Mahakam bisa dicegah, sementara air hujan tetap dapat dialirkan keluar kota,” pungkas Yusrul.

Dengan dukungan penuh legislatif dan langkah strategis Pemkot, pembangunan pintu air ini menjadi harapan baru bagi warga Samarinda agar banjir tidak lagi menjadi rutinitas yang diterima dengan pasrah. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait