BRAVO13.ID, Samarinda - Pagi itu, suasana ruang kelas di sebuah sekolah kawasan Samarinda Seberang terlihat berbeda. Para siswi berseragam biru duduk rapi, masing-masing memegang nampan berisi nasi, sayur sop, telur orak-arik, potongan semangka, dan segelas susu. Senyum mereka menyambut hadirnya program baru dari Pemerintah Kota Samarinda: Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini mulai berjalan pada Selasa (10/6/2025), menyasar siswa dari jenjang Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Pertama. Kehadirannya disambut positif, namun juga menuai sejumlah catatan penting dari DPRD Kota Samarinda.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, menekankan pentingnya jaminan keberlanjutan program. Ia menyoroti soal krusialnya ketersediaan bahan makanan sebagai penopang utama keberhasilan MBG. “Yang paling penting itu bagaimana ketersediaan bahan makanan, karena siswa kita banyak. Untuk tingkat TK sampai SMP ada sekitar 134 ribu anak,” ujarnya.

Selain ketersediaan logistik, Sri Puji menilai edukasi gizi harus berjalan seiring. Menurutnya, anak-anak perlu mengetahui alasan penting di balik konsumsi makanan sehat. “Pemahaman tentang fungsi makanan harus diajarkan. Anak-anak harus tahu kenapa mereka harus makan sayur dan protein, bukan hanya karena enak atau tidak,” tambahnya.

Ia juga menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung seperti dapur produksi dan kendaraan distribusi agar pelayanan berjalan efektif dan merata. Tak kalah penting, aspek sanitasi dan higienitas—baik bagi siswa maupun orang tua—juga harus menjadi perhatian utama dalam implementasi program ini.

Sri Puji meyakini, jika dijalankan secara konsisten, MBG dapat menjadi langkah strategis dalam menurunkan angka stunting serta membentuk generasi yang sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045. “Dengan pemerintah turun langsung, ini jadi sinyal positif. Ini bukan sekadar makan gratis, tapi investasi jangka panjang untuk kualitas generasi mendatang,” pungkas politisi Partai Demokrat itu. (adv)