BRAVO13.ID, Tenggarong - Tampilan layar LED besar di Balai Pertemuan Umum Kelurahan Maluhu menampilkan satu pengumuman penting: wilayah ini resmi ditunjuk sebagai pelaksana Program Rumah Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) tahun 2025. Tepuk tangan pun mengiringi deklarasi itu pada Kamis, 5 Juni 2025, menandai awal komitmen baru bagi Kelurahan Maluhu, Kecamatan Tenggarong.
Penetapan ini bukan tanpa alasan. Dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2025, Kelurahan Maluhu tercantum sebagai satu-satunya wilayah di Kutai Kartanegara yang memperoleh fasilitasi program B2SA. Program ini juga dijalankan di Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Barat.
Lurah Maluhu, Tri Joko Kuncoro, tak menutupi rasa bangganya atas kepercayaan tersebut. Dalam sesi wawancara seusai rapat sosialisasi, ia mengungkapkan bahwa keberhasilan Tim Penggerak PKK Kelurahan Maluhu menjadi salah satu faktor utama. “PKK kami sangat aktif dan berprestasi. Ini menjadi dasar kuat kami dipilih,” ujarnya.
Menurutnya, Program B2SA bukan sekadar agenda seremonial, tetapi merupakan tanggung jawab nyata dalam membangun pola konsumsi masyarakat yang lebih sehat, berbasis pada potensi pangan lokal. “Ini merupakan amanah yang sangat berarti. Kami akan berusaha sebaik mungkin agar pelaksanaan program B2SA ini benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat,” tegas Tri Joko.
Program B2SA sendiri bertujuan untuk mendorong pola konsumsi makanan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman, sekaligus memanfaatkan sumber daya pangan lokal yang ada. Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperkuat ketahanan pangan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan serta Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang percepatan penganekaragaman pangan.
Sosialisasi di Kelurahan Maluhu menjadi titik awal untuk menanamkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membangun sistem pangan rumah tangga yang sehat dan berkelanjutan. Harapannya, keberhasilan program ini bisa menjadi model percontohan bagi wilayah lain di Kutai Kartanegara. (adv)