Bravo 13
DPRD Kaltim Fasilitasi Dialog Longsor Batuah, Siapkan Tim Investigasi LapanganKomisi III DPRD Kaltim fasilitasi dialog antara warga Batuah, PT BMSS, dan ESDM terkait longsor yang berdampak pada 22 keluarga.
Oleh Handoko2025-06-04 20:56:00
DPRD Kaltim Fasilitasi Dialog Longsor Batuah, Siapkan Tim Investigasi Lapangan
Suasana RDP Komisi III DPRD Kaltim bersama perwakilan masyarakat Batuah, Dinas ESDM, dan PT BMSS membahas dampak longsor di Kilometer 28. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Langit Samarinda masih teduh saat puluhan perwakilan masyarakat Desa Batuah duduk berhadapan dengan wakil rakyat dan pejabat teknis di Ruang Rapat Gedung E, DPRD Kalimantan Timur. Senin itu (2/6/2025), suasana rapat dipenuhi harapan dan ketegangan: warga menuntut kejelasan, sementara instansi dan perusahaan tambang diminta menjawab.

Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang difasilitasi Komisi III DPRD Kaltim mempertemukan Aliansi Rakyat Batuah Bersatu dengan Dinas ESDM serta PT Bara Multi Sukses Sarana (BMSS). Fokusnya: dampak longsor yang terjadi di Kilometer 28 Desa Batuah, yang memengaruhi langsung 22 kepala keluarga.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi, menjelaskan bahwa forum ini penting untuk membuka ruang komunikasi yang setara. Masyarakat meyakini bahwa aktivitas tambang turut memperparah kondisi tanah di kawasan tersebut, sementara Dinas ESDM menyebutkan longsor terjadi murni akibat kondisi geologi alam.

“Kami berupaya meminta PT BMSS untuk bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan,” tegas Reza.

Perbedaan sudut pandang ini membuat DPRD memutuskan membentuk tim investigasi lapangan yang akan melibatkan Dinas ESDM, masyarakat, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), serta instansi teknis lainnya. Tujuannya adalah mengkaji ulang kondisi lapangan dan menelaah kemungkinan kontribusi aktivitas tambang terhadap bencana.

“Argumen masyarakat tidak bisa diabaikan. Mereka ingin fakta di lapangan benar-benar dilihat dari dekat,” ujar Reza.

Pemerintah provinsi, sambung Reza, sejauh ini telah menyalurkan bantuan darurat melalui BPBD dan dinas sosial, sementara pemerintah kabupaten mengusulkan pembangunan kembali rumah bagi korban terdampak, termasuk opsi relokasi.

Reza juga menyampaikan bahwa PT BMSS, bila terbukti turut menyebabkan longsor, menyatakan kesiapannya memberikan kompensasi berupa lahan seluas setengah hektare kepada warga terdampak.

“Kami juga sepakat untuk segera memprioritaskan bantuan bagi rumah ibadah yang turut terdampak,” tambahnya.

Dalam rapat, hasil kajian geologi dari Universitas Mulawarman (Unmul) turut disampaikan. Temuan akademik tersebut menunjukkan longsor disebabkan faktor alam. Namun, narasi dari masyarakat tetap menyuarakan keterkaitan antara aktivitas tambang dan kerentanan lingkungan.

“Kita perlu menyatukan pandangan ini melalui tim yang akan bekerja secara objektif di lapangan,” tutup Reza. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait