BRAVO13.ID, Samarinda - Peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalimantan Timur disambut hangat oleh Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ananda Emira Moeis. Program hasil kerja sama antara pemerintah daerah dan Badan Gizi Nasional ini dianggap sebagai langkah strategis dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan gizi yang layak.
Dalam keterangannya, Ananda menyebutkan bahwa keberhasilan MBG akan sangat ditentukan oleh soliditas kerja lintas instansi. Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan lembaga pusat agar pelaksanaan program berjalan efektif dan terpantau dengan baik.
“Kami menyambut baik program ini sebagai bagian dari tanggung jawab bersama. Pemerintah provinsi maupun daerah harus kompak dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi,” ujar Ananda.
Ia menyebut keterlibatan sejumlah dinas teknis sangat krusial. Dinas Kesehatan bertanggung jawab pada edukasi dan layanan gizi kepada masyarakat, Dinas Pendidikan berperan sebagai pintu distribusi manfaat bagi siswa-siswi, sementara Dinas Pertanian diminta ikut menjaga ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Menurut Ananda, pendekatan multisektor ini juga harus terhubung dengan arah kebijakan nasional. “Program MBG di Kaltim perlu sinkron dengan agenda swasembada pangan nasional seperti yang digagas oleh Pak Prabowo. Kita ingin intervensi ini punya dampak jangka panjang,” ujarnya.
Tantangan di lapangan tentu ada, namun Ananda optimistis bahwa koordinasi intensif dengan pemerintah pusat akan menjawab persoalan yang muncul. Ia juga menyinggung pentingnya forum nasional seperti Musrenbangnas untuk menyuarakan program-program prioritas dari daerah.
“Kami akan sampaikan program ini dalam Musrenbangnas mendatang. Kami yakin MBG sejalan dengan RPJMN yang akan diusung pemerintahan Pak Prabowo dan Pak Gibran,” ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi lintas sektor dan sinergi antara daerah dan pusat, ia berharap program ini tak hanya berjalan sukses, tapi juga membawa dampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat Kalimantan Timur. (adv)