
BRAVO13.ID, Samarinda - Sebuah nampan logam berisi nasi, lauk, sayur, tahu, dan sepotong semangka tersaji di hadapan seorang penerima manfaat. Tampilan sederhana ini menggambarkan impian besar dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah digagas di berbagai wilayah, termasuk di Kalimantan Timur.
Namun, di balik sajian itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mengingatkan bahwa perjalanan menuju realisasi program ini tidaklah mudah. Ia menyoroti pentingnya kesiapan sistem pemenuhan gizi yang menyeluruh, mulai dari infrastruktur dapur hingga skema pembiayaan.
“Untuk mendukung MBG, kita tidak bisa hanya bicara soal anggaran makanan. Kita butuh dapur yang layak, sistem pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang terstruktur, serta dukungan modal bagi yayasan atau pelaku swasta yang ingin ambil bagian,” kata Ananda.
Ia menyebut, pembangunan program ini harus melibatkan tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah. Skema pembiayaan, menurutnya, bisa dilakukan melalui kerja sama dengan bank daerah, selama pemerintah pusat menjamin keberlanjutan program.
Koordinasi antara tingkatan pemerintahan juga menjadi sorotan. Ananda mencontohkan, pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran hingga Rp1–2 triliun untuk mencakup 3 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Anggaran ini harus dikelola secara efektif melalui komunikasi yang solid antara provinsi, kabupaten/kota, dan kementerian.
Di tingkat lokal, Kalimantan Timur saat ini telah memiliki sekitar 400 dapur yang tersebar di berbagai titik. Namun jumlah itu masih dianggap belum mencukupi jika ingin menggapai cakupan yang lebih luas dan merata. Oleh karena itu, Ananda juga mendorong pelibatan masyarakat dan sektor swasta dalam pengelolaan dapur serta penyediaan bahan pangan.
“Ini bisa menjadi bagian dari penguatan swasembada pangan. Kita libatkan masyarakat dan tokoh lokal agar program ini tidak hanya tepat sasaran, tapi juga berkelanjutan,” jelasnya.
Dengan landasan kolaborasi dan upaya konkret, Ananda menyatakan optimisme bahwa program Makan Bergizi Gratis dapat menjadi solusi nyata dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Kalimantan Timur. (adv)