
BRAVO13.ID, Samarinda - Sorotan mata para pecinta catur di Kalimantan Timur kini tertuju pada upaya peningkatan kualitas atlet lokal menyambut ajang olahraga bergengsi seperti PORPROV dan PON. Meski belum mencetak hasil maksimal, turnamen Kaltim Fide Rating di Samarinda menjadi titik balik bagi langkah pembinaan yang lebih terarah.
Akhmed Reza Fachlevi, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim yang juga menjabat sebagai Ketua Pengprov Percasi Kaltim, menyampaikan apresiasinya atas capaian sementara para atlet daerah. Ia mencatat bahwa beberapa nama berhasil menembus 10 besar, sebuah prestasi yang layak menjadi motivasi awal. Namun di balik capaian tersebut, tersimpan pekerjaan rumah besar: membangun fondasi prestasi yang lebih kokoh dan berkelanjutan.
Menurut Reza, masa depan catur Kaltim terletak pada pembinaan atlet muda. Ia menyebut beberapa nama yang telah menunjukkan potensi, seperti Chelsea Monica dan Epi di kategori putri, serta Waji Adam dan Sultan di kelompok putra. “Kami ingin mereka terus bertanding, bukan hanya untuk menang, tetapi juga untuk meningkatkan rating,” ujarnya.
Dalam dunia catur, rating menjadi parameter penting yang menentukan status seorang atlet, termasuk peluang meraih gelar Grandmaster. “Untuk jadi Grandmaster, seorang atlet harus mencapai rating 2300. Sugeng sudah mendekati, dan Chelsea juga punya potensi besar untuk menembus itu,” terang Reza.
Sebagai langkah nyata, Percasi Kaltim akan menggelar Rapat Kerja Daerah atau Rapat Kerja Provinsi dalam waktu dekat. Salah satu agenda utamanya adalah penyusunan rencana pelatihan intensif bagi para atlet yang dijadwalkan berlangsung mulai Oktober hingga November tahun ini.
“Tujuan pelatihan ini adalah mendongkrak rating mereka agar lebih kompetitif di level nasional,” kata Reza.
Ia pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut memberi dukungan moril bagi perkembangan catur di Kalimantan Timur, sekaligus berharap agar para atlet mampu mengharumkan nama daerah dalam ajang PORPROV dan PON mendatang. (adv)