
BRAVO13.ID, Samarinda – Di wilayah pesisir Kutai Timur, tepatnya di Kecamatan Sandaran, pembangunan belum berjalan secepat harapan. Akses jalan yang terbatas, belum meratanya pasokan listrik, serta minimnya air bersih masih menjadi realitas yang dihadapi warga sehari-hari.
Anggota DPRD Kalimantan Timur, Agusriansyah Ridwan, menyoroti kondisi ini sebagai bentuk ketimpangan yang perlu segera dijawab dengan kebijakan konkret dan eksekusi yang efektif.
“Kami menyadari bahwa masyarakat di daerah ini masih menghadapi kesulitan dalam akses terhadap infrastruktur yang layak. Kebutuhan utama di Sandaran adalah perbaikan jalan, listrik, dan air,” ujarnya dalam keterangan kepada media.
Menurutnya, langkah awal sebenarnya sudah dilakukan sejak awal masa jabatan Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman. Namun, proses perbaikan infrastruktur mengalami hambatan karena kinerja kontraktor yang sebelumnya tidak optimal.
“Proyek sudah dimulai, tapi kami menghadapi tantangan dari kontraktor yang tidak menjalankan tugas dengan baik pada periode sebelumnya. Ini menghambat keberlanjutan pembangunan,” ungkap Agusriansyah.
Kini, pihaknya mulai mengintensifkan komunikasi dengan PLN untuk mendorong penyediaan jaringan listrik di Sandaran. Tidak hanya itu, ia juga mendorong sinergi lintas sektor, termasuk dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, guna merancang pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang relevan dengan kebutuhan wilayah terpencil tersebut.
“Kami berharap ada kemudahan izin dari pemerintah daerah dan OPD terkait. Kehadiran SMK akan menjadi investasi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia di Sandaran,” jelasnya.
DPRD Kaltim, lanjut Agusriansyah, akan terus memantau proses perbaikan ini agar masyarakat di wilayah paling timur Kutim tersebut dapat merasakan manfaat nyata dari pembangunan infrastruktur dasar. Baginya, kesetaraan pelayanan publik adalah fondasi utama untuk meningkatkan kualitas hidup. (adv)