
BRAVO13.ID, Tenggarong - Suasana khidmat menyelimuti Ruang Sidang Utama DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Rabu (14/5/2025), saat palu sidang diketuk menandai pengesahan hasil Pilkada Kukar 2024. Rapat paripurna kelima ini menjadi momen penting yang mengukuhkan pasangan Aulia Rahman Basri dan Rendi Solihin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kukar terpilih untuk periode 2025–2030.
Dipimpin oleh Plt Ketua DPRD Kukar Junadi bersama Wakil Ketua I Abdul Rasid dan Wakil Ketua III Aini Faridah, rapat ini turut dihadiri oleh seluruh anggota DPRD Kukar, Sekda Kukar H Sunggono, Forkopimda, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, serta tokoh masyarakat dan partai politik.
Dalam sambutan tertulis Bupati Edi Damansyah yang dibacakan oleh Sekda Sunggono, ditegaskan bahwa kepemimpinan adalah proses berkelanjutan, bukan ruang kosong tanpa jejak. Setiap capaian hari ini adalah hasil kolaborasi panjang berbagai pemimpin dan masyarakat. Ia menekankan bahwa hasil Pilkada bukanlah garis akhir, melainkan titik tolak baru dalam perjuangan membangun Kukar yang lebih sejahtera.
“Semangat kolaborasi harus terus dijaga. Harmoni dan keterlibatan semua elemen menjadi pondasi untuk menjawab tantangan pembangunan ke depan,” ujar Sunggono dalam pidatonya.
Ia juga menegaskan bahwa visi-misi yang diusung pasangan terpilih harus segera dituangkan dalam dokumen RPJMD Kutai Kartanegara 2025–2029, sebagai acuan pembangunan yang terarah dan terintegrasi dengan regulasi daerah.
Pasangan Aulia–Rendi dalam pidato perdananya menyampaikan rasa syukur dan hormat atas kepercayaan masyarakat Kukar. Mereka mencatat bahwa pilkada kali ini menjadi yang paling dinamis dalam sejarah Kukar, mengingat dilaksanakannya pemungutan suara ulang (PSU). Meski melelahkan, mereka mengaku bangga menjadi bagian dari proses demokrasi yang menjadi tonggak sejarah daerah.
“Pilkada bukan sekadar soal menang atau kalah. Ini adalah wujud dari kedaulatan rakyat. Maka tak boleh ada lagi sekat. Kukar ke depan harus kita bangun tanpa kubu, tanpa seteru,” ujar Aulia.
Rendi Solihin pun menambahkan bahwa kepemimpinan Bupati Edi Damansyah selama dua periode telah meninggalkan fondasi kuat. Ia menyebut Edi sebagai salah satu tokoh politik terbaik yang pernah dimiliki Kukar. Mereka juga menyampaikan harapan untuk mendapatkan nasihat dan dukungan dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dalam menjaga marwah adat dan budaya.
Penetapan ini sekaligus menjadi penanda awal bagi babak baru pemerintahan Kukar. Fokus pemerintahan Aulia–Rendi ke depan akan diarahkan pada keberlanjutan pembangunan, reformasi birokrasi, dan penguatan partisipasi publik. (adv)