
BRAVO13.ID, Yogyakarta - Sorotan lampu panggung menyapu lantai rotan yang terhampar di atas pelataran Obelix Sea View Yogyakarta. Ribuan pasang mata terpaku saat penari-penari berkostum khas suku Dayak Kukar muncul satu per satu, menghidupkan kisah magis yang berakar dari leluhur pedalaman Kalimantan Timur.
Minggu malam (11/5/2025), Tim Kesenian Kutai Kartanegara yang dipimpin Kabid Ekonomi Kreatif Dispar Kukar Zikri Umulda sukses menampilkan pertunjukan budaya dalam rangkaian kegiatan TeTiba Jogja (Terbang Terampil Idaman Terbaik). Mengangkat tema “Cultural Heritage of Kutai Kartanegara”, pertunjukan ini menjadi momen penting memperkenalkan seni, tradisi, dan narasi masyarakat Kutai ke panggung nasional.
Salah satu puncak acara malam itu adalah drama tari berjudul Jagaq Ngan Ngebueq Uma (Pembersihan Ladang), hasil kolaborasi dari tiga suku Dayak besar di Kukar: Kenyah, Benuaq, dan Modang. Tarian ini disusun oleh penata tari sekaligus penggagas cerita, Surya Gunawan.
Cerita bermula dari pasangan Jalung dan Awing, suami-istri keturunan bangsawan Dayak Kenyah yang hidup damai dengan aktivitas berladang dan berkesenian. Namun ketenangan itu terusik ketika Awing digoda pemuda kampung seberang. Jalung yang marah mengajak duel, dan meski menang, dendam tak berhenti di situ. Awing terserang penyakit kiriman, dan ladang mereka dirundung hama.
Dengan semangat gotong royong, Jalung meminta pertolongan suku Dayak Benuaq untuk mengadakan Belian, ritual pengobatan tradisional. Puncaknya, ritual Hudoq dari Dayak Modang digelar sebagai simbol pembersihan spiritual dan syukur atas kesembuhan Awing serta kesuburan ladang.
Penampilan tari disambut meriah dan penuh decak kagum. Penonton bukan hanya warga Jogja dan wisatawan lokal, tapi juga komunitas seni dan diaspora Kalimantan yang turut hadir. Sebagai penutup, dilakukan penyerahan cendera mata dari DPRD Kukar yang diwakili H. Doni Ikhwani (NasDem) kepada pihak Obelix Sea View, diwakili oleh Muhammad Taufik selaku Manajer Operasional 1.
Selain drama tari, acara juga menampilkan pertunjukan musik khas Kutai dari Yayasan Gubang Tenggarong serta siaran langsung di kanal Instagram Visiting Kutai Kartanegara yang memperluas jangkauan promosi budaya ini ke seluruh penjuru tanah air.
Pagelaran ini menjadi bukti nyata bahwa warisan budaya lokal dapat tampil membanggakan di panggung nasional, selaras dengan misi Pemkab Kukar memperkuat promosi pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. (adv)