Bravo 13
Posyandu Melati Ungu Diresmikan, Pemkab Kukar Tegaskan Komitmen Tangani Gizi dan Kesehatan Ibu AnakPosyandu Melati Ungu Desa Sebulu Ilir resmi beroperasi, diharapkan jadi pusat layanan kesehatan ibu-anak dan penguatan gerakan anti-stunting.
Oleh Handoko2025-05-13 21:11:00
Posyandu Melati Ungu Diresmikan, Pemkab Kukar Tegaskan Komitmen Tangani Gizi dan Kesehatan Ibu Anak
Bupati Kukar Edi Damansyah berbincang dengan kader saat meresmikan Posyandu Melati Ungu di Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu. (Istimewa)

BRAVO13.ID, Sebulu - Bangunan sederhana di tepi desa itu tampak bersih dan terang. Di dalamnya, beberapa kader kesehatan berseragam menerima tamu penting: Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah. Pada Selasa pagi (13/5/2025), ia meresmikan Posyandu Melati Ungu di Desa Sebulu Ilir, Kecamatan Sebulu, sebagai wujud komitmen Pemkab Kukar memperkuat pelayanan kesehatan dasar di tingkat desa.

Acara peresmian berlangsung sederhana namun penuh makna. Dalam kunjungannya, Edi Damansyah tak sekadar menandatangani prasasti, tetapi juga berdialog langsung dengan kader dan warga. Ia menyampaikan bahwa keberadaan Posyandu bukan hanya fasilitas fisik, tetapi juga bagian dari denyut hidup masyarakat yang berperan penting dalam menjaga kesehatan ibu dan anak.

“Posyandu itu bukan berdiri sendiri. Ia hidup karena digerakkan oleh masyarakat, didampingi kader yang tekun, dan didukung penuh oleh pemerintah. Maka, mari kita jaga dan fungsikan tempat ini sebaik-baiknya,” ujar Edi.

Bupati menyebut bahwa peran kader posyandu sangat besar. Mereka tidak hanya memberikan edukasi tentang gizi, kesehatan balita, atau imunisasi, tetapi juga membangun kesadaran warga untuk hidup bersih dan sehat. Dalam hal ini, Posyandu menjadi barisan terdepan dari upaya Pemkab Kukar dalam memperkuat layanan kesehatan dasar berbasis komunitas.

Lebih lanjut, Edi menyinggung program penanganan stunting di Kukar. Ia menyatakan bahwa Pemkab telah menggelar intervensi serentak berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dan makanan bergizi (PMB) sejak akhir 2024. Program ini menyasar bayi dan balita yang mengalami atau berisiko mengalami stunting, gizi kurang, maupun gizi buruk.

“Gerakan zero stunting bukan slogan. Kita mulai dengan langkah konkret. Dan itu dimulai dari desa seperti ini, dari posyandu seperti ini,” tegasnya.

Dalam arahannya, Edi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif, mulai dari pemerintah desa, PKK, RT, hingga Karang Taruna. Ia menegaskan bahwa penanganan gizi tidak bisa dibebankan hanya kepada tenaga medis atau dinas terkait, tetapi harus menjadi gerakan sosial bersama.

Ia juga berharap bahwa Posyandu Melati Ungu bisa menjadi model penguatan komunitas dalam membangun kemandirian desa dan pelayanan publik yang responsif. “Apa yang kita bangun hari ini semoga menjadi amal baik dan membawa keberkahan bagi masyarakat Sebulu Ilir dan Kukar secara keseluruhan,” tutup Edi. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait