
BRAVO13.ID, Balikpapan - Provinsi Kalimantan Timur menargetkan pencapaian swasembada pangan pada 2027. Untuk mempercepat langkah menuju kemandirian pangan ini, Kementerian Pertanian RI menggelar rapat koordinasi di Balikpapan, Kamis (8/5/2025), di Gedung Auditorium Makodam VI/Mulawarman. Dalam forum tersebut, Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin hadir bersama sejumlah kepala daerah se-Kaltim.
Rendi didampingi oleh Komandan Kodim 0906/Kukar Letkol CZI Damai Adi Setiawan dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Muhammad Taufik. Saat ditemui usai acara, Rendi menegaskan bahwa Pemkab Kukar siap mendukung penuh kebijakan nasional dan regional, termasuk optimalisasi lahan pertanian (Oplah), perluasan lahan tanam, serta penguatan Brigade Pangan.
Namun, ia menekankan bahwa tantangan di lapangan tak sekadar soal lahan. Faktor teknis seperti minimnya tenaga kerja terampil, keterbatasan teknologi, kelangkaan bibit unggul dan pupuk, hingga infrastruktur irigasi yang belum merata, menjadi hambatan nyata yang perlu diselesaikan bersama.
“Program pusat hanya akan berjalan optimal jika kebijakan teknis dan sumber dayanya sinkron dengan kebutuhan di daerah. Sinergi pusat dan daerah menjadi kunci,” ujar Rendi.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar, M. Taufik, menjelaskan bahwa Kukar sudah lebih dulu mengimplementasikan program Brigade Pangan di empat kecamatan: Marangkayu, Samboja, Tenggarong, dan Anggana. Melalui program ini, petani—termasuk kalangan milenial—diberdayakan dengan dukungan alat mesin pertanian (alsintan), seperti hand traktor roda dua, rice transplanter, dan pompa irigasi.
Penyerahan alsintan tersebut dilakukan bersamaan dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara Pemkab Kukar dan Kodim 0906/KKR serta Kodim 0908/Bontang. Kesepakatan itu menjadi payung kerja sama dalam implementasi program pembangunan daerah berkelanjutan yang melibatkan unsur TNI secara aktif.
Kegiatan optimalisasi lahan (Oplah) di Kukar sendiri berasal dari dana APBN melalui Kementerian Pertanian, dialokasikan pada lahan rawa seluas 2.392 hektare yang tersebar di empat kecamatan.
"Tujuannya jelas, yakni meningkatkan produktivitas pertanian, memperkuat ketahanan pangan lokal, serta mendukung kesejahteraan petani melalui pendekatan teknologi modern dan pelibatan petani muda," kata Taufik.
Dengan rakor ini, Pemerintah Kabupaten Kukar berharap percepatan swasembada pangan bukan sekadar wacana, tapi gerakan lintas sektor yang konkret dan terukur. (adv)