BRAVO13.ID, Tenggarong - Langit malam di Lapangan Sepak Bola Kecamatan Loa Kulu tampak cerah saat prosesi pelantikan Sempekat Keroan Kutai digelar, Rabu 7 Mei 2025. Upacara penuh nuansa budaya ini dihadiri Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah, Petinggi Pore Thauhid Afrilian Noor selaku pelantik, serta disaksikan langsung oleh Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, H. Aji Muhammad Arifin.
Pelantikan tersebut menandai dimulainya masa bakti baru pengurus cabang Sempekat Keroan Kutai di Kecamatan Loa Kulu—salah satu organisasi paguyuban khas Kutai yang berdiri untuk menjaga adat, budaya, dan kekerabatan masyarakat lokal.
Dalam sambutannya, Bupati Edi Damansyah menegaskan pentingnya menjaga marwah budaya Kutai, terutama bagi masyarakat asli yang lahir dan besar di Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Sempekat ini bukan sekadar organisasi sosial, ini paguyuban budaya yang berdiri di tanahnya sendiri. Maka sudah sepantasnya kitalah yang paling bertanggung jawab menjaga adat, etika, dan warisan leluhur kita,” kata Edi.
Ia mengingatkan agar para pengurus tak hanya menjalankan organisasi secara administratif, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat. Edi mengajak Sempekat Keroan Kutai menjadi wajah yang mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Kutai di era modern.
Lebih jauh, ia mengajak agar Sempekat Keroan Kutai tidak berdiri sendiri, melainkan aktif membangun jejaring dan silaturahmi dengan berbagai paguyuban lain di Kukar. Ia berharap, kolaborasi lintas paguyuban dapat memperkaya seni budaya lokal dan memperkuat solidaritas sosial antar-komunitas.
“Kalau kita bisa bersatu, bisa tampil bersama, maka kita tidak hanya melestarikan tradisi, tapi juga memperkuat posisi budaya lokal di tengah dinamika zaman,” jelasnya.
Edi juga menekankan bahwa Pemkab Kukar siap menjadikan Sempekat Keroan Kutai sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program pelestarian seni budaya, serta pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas.
Ia menutup sambutannya dengan pesan agar pengurus menjaga nama baik Kutai dengan kerja nyata dan kepedulian sosial yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Jangan hanya tampil di permukaan, tapi betul-betul menunjukkan kepedulian yang berdampak, agar eksistensi Sempekat ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga,” tegas Edi. (adv)