BRAVO13.ID, Samarinda - Langit Samarinda belum sepenuhnya cerah saat ratusan pemangku kebijakan dari seluruh Kalimantan Timur berkumpul di Pendopo Odah Etam, Senin 5 Mei 2025. Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat Provinsi Kaltim digelar dalam rangka penyusunan RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026, dengan mengusung tema “Kaltim Sukses Menuju Generasi Emas”.
Salah satu yang hadir dalam forum penting ini adalah Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara (Kukar), Dr. H Sunggono, yang turut didampingi oleh Plt. Kepala Bappeda Kukar, Sy. Vanesa Vilna. Forum ini menjadi ruang dialog antara pemerintah provinsi, perwakilan kabupaten/kota, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), dan sejumlah kementerian/lembaga pusat.
Usai kegiatan, Sunggono menyampaikan catatannya atas jalannya Musrenbang. Meski mengapresiasi pelibatan banyak pihak, ia mengungkapkan bahwa dalam berbagai pemaparan yang disampaikan, belum terlihat penjabaran spesifik terkait posisi strategis Kabupaten Kukar dalam dokumen perencanaan tersebut.
“Memang dalam pemaparan tadi, baik oleh Gubernur, OIKN, maupun Bappenas, belum ada penekanan khusus terkait program-program strategis yang menyentuh langsung Kutai Kartanegara,” ujarnya.
Sunggono juga menyinggung soal Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Kaltim yang menurutnya belum sepenuhnya sinkron dengan prioritas dan agenda pembangunan yang telah dirancang Pemkab Kukar.
Ia berharap agar ke depan ada koreksi dan penyesuaian terhadap kebijakan Bankeu, sehingga bisa memperkuat daya dukung kabupaten dalam menyukseskan agenda provinsi maupun nasional, termasuk kontribusi daerah dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
“Kita juga berharap fungsi daerah, terutama Kukar sebagai mitra strategis IKN, bisa makin diperkuat. Kukar punya posisi geografis yang sangat menentukan, terutama dalam membangun konektivitas antarwilayah ke kawasan IKN,” tegasnya.
Sekda juga menekankan bahwa penguatan peran Kukar dalam sistem jaringan transportasi dan logistik di Kalimantan Timur seharusnya mendapat porsi lebih dalam RPJMD Provinsi, mengingat posisinya yang langsung berbatasan dengan wilayah inti IKN.
Forum Musrenbang kali ini menjadi pengingat pentingnya harmonisasi perencanaan antara pusat, provinsi, dan daerah. Sebab tanpa keterpaduan arah, capaian pembangunan berisiko timpang, dan peluang kontribusi daerah tidak termanfaatkan optimal. (adv)