BRAVO13.ID, Samarinda - Ibu Kota Kaltim, Samarinda, menjadi tuan rumah bagi puluhan aparatur desa dari Kecamatan Muara Badak yang mengikuti pelatihan penyusunan dan review Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), yang berlangsung sejak 1 Mei dan resmi ditutup pada Sabtu, 3 Mei 2025, oleh Sekretaris Daerah Kutai Kartanegara, Sunggono.
Bertempat di Hotel IBIS Samarinda, pelatihan ini dihadiri oleh camat beserta jajaran, para kepala desa, serta anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Sunggono memanfaatkan forum ini untuk menegaskan pentingnya menyelaraskan arah pembangunan desa dengan perencanaan kabupaten melalui RPJMD.
“RPJMDes bukan sekadar daftar program. Ia harus menjadi cermin dari visi dan arah pembangunan daerah. Desa tidak bisa berjalan sendiri,” tegas Sunggono dalam sambutannya.
Menurutnya, RPJMDes memiliki posisi strategis dalam sistem pemerintahan berjenjang, sehingga arah kebijakan desa semestinya mengacu pada dokumen RPJMD Kabupaten. Keselarasan ini akan memastikan bahwa program-program desa, terutama yang dibiayai APBD Kabupaten—seperti Dana Alokasi Khusus, bantuan keuangan, dan program lintas sektor—berjalan harmonis dengan strategi pembangunan yang lebih luas.
Sunggono juga memberikan arahan teknis kepada para peserta untuk menindaklanjuti hasil pelatihan. Ia mendorong agar aparatur desa segera menelaah dokumen RPJMD Kabupaten, memahami visi dan misi daerah, serta mendiskusikan hasil review dalam forum musyawarah desa agar tercipta konsensus dari bawah. Hasil keselarasan itu nantinya dituangkan dalam Bab Analisis Arah Kebijakan RPJMDes.
“Jika proses ini dijalankan dengan baik, maka rencana kerja tahunan desa akan bergerak ke arah yang tepat, mendukung pencapaian target pembangunan kabupaten,” ujarnya.
Tak hanya bicara dokumen, Sunggono juga menyentil potensi lokal Muara Badak yang kaya hasil laut. Ia menyarankan agar desa-desa pesisir di wilayah ini mulai mengembangkan produk olahan ikan sebagai langkah konkret mengangkat ekonomi berbasis kekuatan lokal. Pemkab Kukar, ujarnya, siap memberi dukungan yang diperlukan untuk sektor perikanan.
Pelatihan ini, lanjutnya, menjadi bagian dari upaya Pemkab Kukar mengoptimalkan peran aparat desa sebagai pelayan publik. Ia berharap, setelah pelatihan, dokumen RPJMDes yang disusun benar-benar berkualitas dan mampu menjadi panduan pembangunan yang aplikatif dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini bukan akhir, tapi awal dari proses panjang menuju perencanaan pembangunan desa yang lebih profesional dan terintegrasi,” tutup Sunggono. (adv)