
BRAVO13.ID, Tenggarong - Langit pagi di halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara tampak cerah saat ratusan peserta bersiap mengikuti upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional, Jumat 2 Mei 2025. Di atas podium, Sekretaris Daerah Kukar, Sunggono, berdiri tegak mengenakan pakaian adat dan menyampaikan amanat sebagai inspektur upacara.
Dalam peringatan tahun ini, tema yang diusung adalah Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua. Membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, Sunggono menekankan bahwa Hari Pendidikan Nasional bukan sekadar seremonial tahunan. Ia menyebut peringatan ini sebagai momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen kolektif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Pendidikan bukan hanya soal mengisi pengetahuan, tetapi membentuk kepribadian dan peradaban,” ucap Sunggono. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah proses membangun manusia seutuhnya—berilmu, terampil, dan berakhlak—serta menjadi alat mobilitas sosial yang mampu mengangkat martabat bangsa secara vertikal.
Sunggono juga menggarisbawahi prioritas pendidikan dalam visi pemerintahan Presiden Prabowo. Dalam Asta Cita keempat, Presiden menempatkan pendidikan sebagai kunci pembangunan manusia Indonesia. Komitmen ini ditunjukkan melalui program revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, transformasi pembelajaran digital, serta peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru.
“Melalui pendidikan, Presiden ingin memutus mata rantai kemiskinan dan membangun SDM unggul sebagai agen perubahan,” lanjutnya. Ia menambahkan, guru perlu ditempatkan sebagai agen pembelajaran dan peradaban. Guru bukan hanya fasilitator, tetapi juga mentor dan konselor bagi para murid.
Untuk mewujudkan visi ini, kolaborasi semua pihak mutlak diperlukan. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Sunggono menyerukan keterlibatan aktif orang tua, masyarakat, dunia usaha, dan media massa dalam mendukung layanan pendidikan yang merata dan berkualitas.
Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah menggulirkan berbagai langkah nyata, mulai dari perbaikan tata kelola dan peningkatan kinerja guru, hingga penyusunan kurikulum baru berbasis deep learning, pengenalan pembelajaran Koding dan AI, serta TKA (Tes Kemampuan Akademik).
Untuk membentuk karakter anak sejak dini, kementerian juga meluncurkan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, seperti bangun pagi, makan sehat, dan gemar belajar. Di tingkat TK, pendidikan karakter diperkenalkan lewat Album Kicau—kompilasi lagu anak-anak bertema nilai-nilai luhur kebangsaan.
Peringatan Hardiknas di Kukar tahun ini tidak hanya memperkuat makna upacara bendera, tetapi juga menggaungkan panggilan kolektif untuk memastikan bahwa pendidikan benar-benar menjadi jembatan menuju masa depan yang adil dan makmur. (adv)