Bravo 13
Hasanuddin Mas’ud Desak Penertiban Kapal Tongkang Batu Bara di Bawah Jembatan MahakamKetua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud soroti maraknya tongkang batu bara tabrak Jembatan Mahakam, desak penertiban lalu lintas pelayaran.
Oleh Handoko2025-05-10 22:27:00
Hasanuddin Mas’ud Desak Penertiban Kapal Tongkang Batu Bara di Bawah Jembatan Mahakam
Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud. (Kontributor Bravo13.id)

BRAVO13.ID, Samarinda - Frekuensi insiden kapal tongkang batu bara yang menabrak Jembatan Mahakam I makin meningkat—terutama pada malam hari. Situasi ini menimbulkan keprihatinan serius dari Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, yang menilai kondisi tersebut sebagai ancaman nyata bagi keselamatan publik dan infrastruktur vital kota.

Hasanuddin, yang akrab disapa Hamas, menegaskan bahwa jembatan yang menjadi salah satu penghubung utama Samarinda itu tidak hanya berperan penting dalam mobilitas warga, tetapi juga sebagai jalur logistik harian. Jika kerusakan terjadi akibat kelalaian pengelolaan pelayaran, maka dampaknya akan meluas ke berbagai sektor.

"Kondisi ini tidak hanya membahayakan infrastruktur vital, tetapi juga berpotensi mengancam keselamatan masyarakat yang melintasi jembatan tersebut," ujar Hamas.

Ia menyoroti fakta bahwa sebagian besar kecelakaan yang melibatkan tongkang terjadi pada malam hari, saat pengawasan menjadi lebih sulit. Hamas menilai permasalahan ini berkaitan erat dengan lemahnya penegakan aturan klasifikasi kapal oleh perusahaan pelayaran batu bara.

Menurut Hamas, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Samarinda sebenarnya sudah memiliki sistem pengklasifikasian kapal berdasarkan ukuran dan tinggi yang boleh melintas di bawah Jembatan Mahakam. Namun, sistem ini kerap diabaikan oleh pelaku usaha.

“Perusahaan-perusahaan yang mengoperasikan kapal tongkang tersebut sering kali melanggar batas pengolongan kapal yang jelas ditentukan oleh KSOP Samarinda,” ungkapnya.

Ia menambahkan, tanpa kepatuhan dari pihak operator kapal, upaya KSOP untuk menjaga keselamatan navigasi akan menjadi sia-sia. Hamas menyayangkan masih banyak perusahaan yang hanya fokus pada efisiensi operasional, tapi mengabaikan risiko terhadap fasilitas umum dan keselamatan pengguna jalan.

“Saya sangat menyayangkan bahwa masih banyak perusahaan yang bertindak secara sepihak dan tidak memperhatikan keselamatan publik, yang pada akhirnya bisa berujung pada kerusakan pada Jembatan Mahakam,” pungkasnya. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait