
BRAVO13.ID, Samarinda – Wacana pendidikan gratis bagi seluruh masyarakat Kalimantan Timur melalui program Gratispol terus mendapat sorotan dari legislatif. Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, mendorong agar cakupan program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih, Rudy Mas'ud dan Seno Aji, tidak hanya terbatas pada pendidikan dalam provinsi.
Menurut Fuad, mahasiswa asal Kaltim yang melanjutkan studi ke luar daerah karena keterbatasan pilihan program studi lokal, juga patut mendapatkan akses pembiayaan melalui skema yang tengah disusun oleh tim transisi pemerintah provinsi.
“Dewan mendorong agar kuliah gratis untuk S2 dan S3 juga bisa diakomodir, mengingat keterbatasan program studi lanjutan di kampus-kampus lokal,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa program Gratispol saat ini masih berada pada tahap awal perumusan. Meski belum dapat menjawab seluruh kebutuhan pendidikan secara langsung, langkah cepat tim transisi dalam menyusun kerangka program dinilai patut diapresiasi.
Adapun syarat penerima manfaat Gratispol untuk jenjang pendidikan tinggi saat ini cukup ketat. Mahasiswa harus berusia dalam batas tertentu, memiliki KTP Kalimantan Timur, dan terdaftar pada program studi terakreditasi di perguruan tinggi dalam wilayah provinsi.
"Kenapa sementara hanya untuk kampus di Kaltim? Karena gubernur ingin memperkuat universitas lokal agar bisa bersaing dengan kampus luar daerah. Kalau ada yang baik di Kaltim, kenapa harus keluar?" jelas Fuad.
Meski begitu, ia tetap menekankan perlunya perhatian bagi mahasiswa asal Kaltim yang harus menempuh pendidikan di luar daerah. Keterbatasan program studi jenjang magister dan doktoral di kampus lokal menjadi salah satu faktor utama.
“Jadi saya sebagai anggota dewan berharap agar mereka juga bisa mendapatkan dukungan dari program Gratispol,” tegasnya.
Fuad berharap, seiring waktu, skema pembiayaan yang inklusif dapat dirancang agar mahasiswa Kaltim tidak tertinggal dalam mengakses pendidikan lanjutan, di mana pun mereka menempuh studi. (adv)