BRAVO13.ID, Tenggarong - “Kalau legalitasnya jelas, pihak swasta tidak akan ragu lagi bekerja sama.” Kalimat itu berulang kali ditekankan oleh Dedy Suryanto, Kepala Bidang Kerja Sama Desa DPMD Kukar, saat membahas Proyek Perubahan (Proper) bertajuk Citra Mandiri Desa.
Program yang digagas Kepala DPMD Kukar Arianto sejak 2024 ini dirancang untuk membuka jalan bagi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar bisa lebih leluasa menjalin kemitraan dengan pelaku usaha swasta. Tujuannya satu: mendorong kemandirian ekonomi desa secara nyata dan terstruktur.
Melalui Citra Mandiri Desa, pemerintah memberikan kepastian hukum bagi BUMDes dalam menjalin kerja sama, baik dalam skala kecil maupun besar. Regulasi pendukung telah tersedia, mulai dari Peraturan Bupati hingga acuan kebijakan dari Kementerian Desa.
“Sudah ada beberapa desa yang menjalankan program ini. Tinggal kita kawal pelaksanaannya agar benar-benar berdampak,” ujar Dedy.
Salah satu desa yang telah mengimplementasikan program ini adalah Sungai Payang di Kecamatan Loa Kulu. BUMDes di sana bekerja sama dengan sektor swasta dalam penyediaan jasa katering dan laundry, yang menyerap tenaga kerja lokal dan membuka peluang ekonomi tambahan.
Dedy menyebut bahwa dari total 193 desa di Kukar, masing-masing memiliki potensi unggulan berbeda. Dengan adanya Citra Mandiri Desa, arah pengembangan ekonomi bisa lebih fleksibel. Desa yang memiliki potensi perkebunan, seperti sawit, misalnya, dapat menjalin kemitraan di sektor pengolahan hasil atau distribusi.
Pemerintah daerah melalui DPMD Kukar terus mendorong sosialisasi program ini ke seluruh kecamatan. Tujuannya agar desa tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi pelaku aktif dalam pertumbuhan ekonomi daerah.
“Harapan kami, manfaatnya bisa benar-benar dirasakan masyarakat desa,” tegas Dedy. (adv)