BRAVO13.ID, Tenggarong - “Ini bukan sekadar program keagamaan, tapi langkah nyata membentuk karakter spiritual aparatur negara.” Kalimat itu disampaikan Kepala DPMD Kukar, Arianto, ketika menjelaskan komitmen jajarannya dalam melaksanakan Gerakan Etam Mengaji (GEMA), program rutin yang telah berjalan sejak 2021.
Sejalan dengan semangat Program Dedikasi Kukar Idaman yang dicanangkan Bupati Edi Damansyah, GEMA menjadi salah satu bentuk nyata integrasi nilai-nilai religius dalam budaya kerja di lingkungan pemerintahan. DPMD Kukar secara konsisten melibatkan seluruh pegawai, baik ASN maupun tenaga honorer, dalam kegiatan membaca Al-Qur’an secara berkala.
Sebagai bentuk keseriusan, dinas ini bahkan menyediakan guru khusus bagi pegawai yang belum lancar membaca Al-Qur’an. Tidak hanya untuk pemula, guru ini juga membantu memperbaiki tajwid bagi yang ingin meningkatkan kemampuan.
Tahapan pertama yang dilakukan adalah pemetaan kemampuan mengaji setiap pegawai. Hasilnya digunakan untuk menyusun program pembinaan yang sesuai, mulai dari kelompok dasar hingga tingkat lanjutan.
“Setelah pemetaan, kami susun jadwal dan materi pembinaan agar bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pegawai,” jelas Arianto.
Pelaksanaan GEMA dilakukan secara fleksibel, namun tetap disiplin dalam pencapaian target. DPMD Kukar menargetkan dua kali khatam Al-Qur’an secara kolektif dalam setahun. Untuk itu, pembagian tugas mengaji dilakukan berdasarkan unit kerja. Setiap bidang bertanggung jawab atas lima juz dalam kurun waktu enam bulan. Misalnya, Bidang Kerja Sama Desa mengaji Juz 1–5, bidang lain melanjutkan hingga Juz 30.
Dengan metode ini, satu kali khatam kolektif bisa tercapai setiap semester, dan siklus diulang pada semester berikutnya. GEMA pun tidak hanya menjadi kewajiban administratif, melainkan ruang bersama membangun kebiasaan spiritual di lingkungan kerja.
“Program ini akan terus kami jalankan karena manfaatnya bukan hanya untuk pegawai, tapi juga membentuk karakter pelayanan yang lebih berintegritas,” tutup Arianto. (adv)