Bravo 13
Arianto: 799 Posyandu Aktif di Kukar, Pembangunan Fokus pada Desa dengan Kebutuhan TinggiPemkab Kukar bangun 56 posyandu sejak 2023. DPMD fokus pada desa dengan kebutuhan tinggi dan dorong standarisasi layanan kesehatan dasar.
Oleh Handoko2025-04-29 21:05:00
Arianto: 799 Posyandu Aktif di Kukar, Pembangunan Fokus pada Desa dengan Kebutuhan Tinggi
Bupati Kukar Edi Damansyah bersama Kadis PMD Arianto dan pengurus Posyandu Cempaka berpose usai peresmian Posyandu di Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, Jumat (11/4/2025). (Istimewa)

BRAVO13.ID, Tenggarong - Di sebuah desa di pedalaman Kutai Kartanegara, seorang ibu muda tampak menggendong bayinya menuju bangunan sederhana bercat cerah di tepi jalan kampung. Bangunan itu adalah posyandu—tempat ia memeriksakan tumbuh kembang anaknya secara berkala. Inilah gambaran nyata dari wajah layanan dasar yang coba dikuatkan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terutama bagi ibu dan anak di desa-desa.

Melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Pemkab Kukar terus mempercepat pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai bagian dari visi Kukar Idaman. Kepala DPMD Kukar, Arianto, menyebut bahwa sejak 2023 hingga 2024, pihaknya telah membangun 50 unit posyandu baru, dan tahun ini akan ditambah lagi 6 unit. “Totalnya 56 posyandu kami bangun melalui DPMD,” ujarnya, Selasa (29/4/2025).

Pembangunan ini menjadi upaya strategis menjawab kebutuhan layanan dasar kesehatan, terutama di desa-desa dengan jumlah balita tinggi dan akses fasilitas kesehatan yang terbatas. Saat ini, Kukar tercatat memiliki 799 posyandu aktif. Namun, distribusinya belum merata karena tantangan geografis dan ketersediaan infrastruktur.

“Kami fokus pada desa dengan angka kunjungan posyandu yang tinggi dan ketersediaan lahan. Karena kami tidak memiliki anggaran pembebasan lahan, desa harus bisa menyiapkannya, minimal melalui hibah,” terang Arianto.

Skema pembangunan posyandu di Kukar berjalan berkat kolaborasi lintas level pemerintahan dan dukungan aktif masyarakat. Pemerintah desa berperan penting menyediakan lahan, sementara warga ikut terlibat dalam proses gotong royong dan dukungan sosial.

Arianto menekankan bahwa semua bangunan posyandu yang dibangun harus memenuhi standar teknis yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kukar. “Standarisasi penting karena kita tidak ingin posyandu hanya jadi bangunan kosong. Harus ada layanan imunisasi, pemantauan tumbuh kembang anak, edukasi gizi, dan lainnya,” katanya.

Ke depan, Pemkab Kukar tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga peningkatan kapasitas kader posyandu serta keberlanjutan program berbasis komunitas. Posyandu diharapkan menjadi pilar kesehatan desa yang hidup dan berfungsi sebagai pusat layanan primer bagi keluarga. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait