Bravo 13
Di Usia 17, Lamine Yamal Sudah Melebihi Messi dan Ronaldo dalam Statistik Awal KarierDi usia 17 tahun, Lamine Yamal sudah mencetak 22 gol dan 27 assist untuk Barcelona—lebih banyak dari Messi dan Ronaldo di usia yang sama.
Oleh Handoko2025-05-01 17:47:00
Di Usia 17, Lamine Yamal Sudah Melebihi Messi dan Ronaldo dalam Statistik Awal Karier
Lamine Yamal, pemain 17 tahun Barcelona, tampil di Liga Champions dan mencetak sejarah sebagai remaja paling produktif dalam sejarah klub. (Getty Images)

BRAVO13.ID, Jakarta - Ketika Barcelona berbicara tentang masa depan, nama Lamine Yamal tak bisa dipisahkan. Di tengah regenerasi tim dan transisi pasca-era Messi, pemain muda ini telah menjelma menjadi tulang punggung baru klub Catalan dan harapan besar bagi sepak bola Spanyol.

Pada usia 17 tahun, Yamal telah mencetak 22 gol dan mencatatkan 27 assist untuk Barcelona dalam 100 penampilan—angka yang tak pernah dicapai Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo di tahap karier serupa. Ia juga telah menjuarai Euro 2024 bersama timnas Spanyol sehari setelah ulang tahunnya yang ke-17. Tak berlebihan bila banyak yang mulai menyebutnya sebagai simbol kelahiran generasi emas baru.

Yamal adalah pemain termuda sepanjang sejarah Barcelona yang tampil di La Liga, mencetak gol, memberi assist, dan menjadi starter di Liga Champions. Ia juga mencetak gol di setiap tahap gugur turnamen tersebut—termasuk babak semifinal. Lebih dari sekadar statistik, ia tampil dengan kematangan teknis dan psikologis yang mengingatkan pada sosok legendaris di masa puncaknya.

Apa yang membuat Yamal berbeda bukan hanya kemampuannya mencetak gol, tetapi kecerdasan bermain dan kepercayaan diri yang jauh melampaui usianya. Pelatih Barcelona Hansi Flick menyebutnya “jenius dalam pertandingan besar”, sementara pelatih lawan seperti Simone Inzaghi bahkan mengaku “harus mendobel penjagaan tapi tetap tidak cukup.”

Karier Yamal juga menunjukkan perubahan pola dalam pengembangan pemain muda di sepak bola Eropa: pemain remaja kini tak hanya sebagai pelengkap skuad senior, tapi bisa jadi aktor utama di laga-laga terbesar. Dengan perkembangan fisiologis, psikologis, dan teknologi latihan modern, pemain seperti Yamal menjadi bukti bahwa batas usia bisa diredefinisi.

Yamal bahkan sudah menjadi wajah utama kampanye global Barcelona, menggantikan era Messi secara simbolik maupun komersial. Ia berperan sentral dalam strategi jangka panjang klub, termasuk dalam pemasaran internasional dan ekspansi ke pasar digital.

Dan yang tak kalah menarik, cerita masa kecil Yamal—termasuk foto langka saat ia dimandikan Lionel Messi dalam acara amal UNICEF—kini menjadi semacam legenda yang memperkuat narasi bahwa ia "ditakdirkan" untuk menggantikan sang maestro.

Namun Yamal tetap membumi. “Saya tidak ingin dibandingkan dengan siapa pun, apalagi Messi,” katanya. “Saya hanya ingin menjadi diri saya sendiri.”

Ketika melihat jejak Yamal hari ini—dari La Masia hingga Euro, dari Camp Nou hingga San Siro—sulit untuk tidak bertanya-tanya: sejauh mana ia akan melangkah di lima tahun ke depan? Jika tren ini bertahan, kita mungkin sedang menyaksikan awal dari sebuah warisan besar. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait