Bravo 13
Prabowo Janji Pertemukan Pimpinan Buruh dan Pengusaha, Bahas Penghapusan OutsourcingPresiden Prabowo janji mempertemukan pimpinan buruh dan pengusaha, bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh, serta dorong penghapusan outsourcing.
Oleh Handoko2025-05-01 16:46:00
Prabowo Janji Pertemukan Pimpinan Buruh dan Pengusaha, Bahas Penghapusan Outsourcing
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2025 di Monas, Jakarta, Kamis (1/5). (istimewa)

BRAVO13.ID, Jakarta - Langit Jakarta mulai menghangat saat ribuan buruh dari berbagai penjuru Jabodetabek dan Jawa Barat memadati kawasan Monas, Kamis pagi, 1 Mei 2025. Suasana Hari Buruh atau May Day itu berbeda dari biasanya. Untuk pertama kalinya sejak era Presiden Sukarno, seorang presiden Indonesia hadir langsung di tengah kerumunan buruh. Dialah Prabowo Subianto.

Dengan mengenakan kemeja khas dan topi berlambang negara, Prabowo berdiri di mimbar dengan suara tegas. Ia membuka pidatonya dengan candaan reflektif soal perjalanan politiknya yang sempat kalah empat kali. "Empat kali saya kalah, yang kelima kita menang. Dan buruh selalu bersama saya," ujar Prabowo disambut tawa dan sorak massa.

Namun tak hanya nostalgia, pidato Prabowo kali ini penuh janji dan target konkret. Ia mengumumkan niatnya mempertemukan 150 pimpinan buruh dengan 150 pemimpin perusahaan dalam forum dialog nasional yang akan digelar di Istana Bogor. "Saya akan katakan kepada para pengusaha, jangan mau kaya sendiri tanpa memikirkan pekerja," tegasnya.

Prabowo juga menyatakan akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, lembaga baru yang diketuai para pimpinan serikat. Salah satu mandat utamanya: mengkaji dan mengusulkan kebijakan yang berpihak pada buruh, termasuk penghapusan sistem outsourcing.

Lebih lanjut, Presiden juga menyebut akan segera membentuk Satgas PHK untuk mengawasi praktik pemutusan hubungan kerja yang dinilai sewenang-wenang. Ia turut mendukung pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan RUU Perlindungan Pekerja Perikanan, dua regulasi yang telah lama diperjuangkan serikat buruh.

Tak hanya soal ketenagakerjaan, Prabowo juga menyinggung pemberantasan korupsi. Ia secara terbuka mendukung pengesahan UU Perampasan Aset dan mengecam keras pejabat yang menyalahgunakan kekayaan negara. “Mereka yang mencuri kekayaan rakyat, saya akan tindak. Itu sumpah saya di hadapan Tuhan,” katanya lantang.

Prabowo juga menyatakan siap mendukung Marsinah—aktivis buruh yang tewas dibunuh pada 1993—sebagai pahlawan nasional, jika usulan itu mendapat kesepakatan dari pimpinan serikat buruh.

Di sisi lain, tidak semua serikat hadir di Monas. Sejumlah aliansi buruh seperti Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) memilih menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, menuntut sikap tegas atas isu-isu struktural perburuhan dan menolak hadir dalam acara yang mereka nilai terlalu simbolis.

Meski demikian, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Ia mengklaim telah menggelontorkan lebih dari Rp500 triliun untuk bantuan rakyat miskin, termasuk bantuan langsung tunai, subsidi listrik, dan layanan kesehatan gratis.

Dengan gestur khas dan kalimat yang membakar semangat, Prabowo menutup pidatonya dengan penekanan pada keadilan ekonomi. “Kalau buruh sejahtera, daya beli naik. Kalau daya beli naik, pabrik hidup. Pengusaha pun untung. Ini ekonomi sederhana saya,” ujarnya.

Langkah-langkah yang diumumkan Prabowo dalam peringatan May Day ini membuka babak baru dialog buruh-pemerintah-pengusaha. Tantangannya bukan hanya pada implementasi kebijakan, tetapi juga konsistensi politik keberpihakan yang kerap diuji waktu. (*)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait