Bravo 13
Groundbreaking Jembatan Baru Tenggarong Digelar, Edi Damansyah Ajak Warga Kawal PembangunanJembatan baru yang menghubungkan Panji–Melayu di Tenggarong mulai dibangun, ditandai dengan tempong tawar oleh Sultan Arifin dan doa bersama warga.
Oleh Handoko2025-04-21 13:07:00
Groundbreaking Jembatan Baru Tenggarong Digelar, Edi Damansyah Ajak Warga Kawal Pembangunan
Sultan Kutai Aji Muhammad Arifin melakukan prosesi tempong tawar sebagai penanda dimulainya pembangunan jembatan baru Tenggarong, Senin (21/4/2025). (Istimewa)

BRAVO13.ID, Tenggarong - Di bawah rindangnya pepohonan di tepian Sungai Tenggarong, suara doa dan lantunan adat menggema di udara. Tradisi tempong tawar—ritual adat Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura—mengiringi prosesi peletakan batu pertama pembangunan jembatan baru yang akan menghubungkan Kelurahan Melayu dan Kelurahan Panji.

Senin pagi, 21 April 2025, menjadi penanda dimulainya proyek jembatan yang telah lama dinantikan masyarakat Kota Raja. Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin, memimpin langsung prosesi sakral tersebut. Dengan busana adat berwarna kuning emas, beliau menggenggam air bunga dan memercikkannya ke batu pondasi sebagai simbol restu bagi pembangunan.

Bupati Kutai Kartanegara, Edi Damansyah, turut hadir mendampingi Sultan bersama jajaran Forkopimda. Dalam sambutannya, Edi menegaskan pentingnya proyek ini bagi penataan lalu lintas dan wajah perkotaan Tenggarong ke depan.

"Jembatan ini lahir dari aspirasi masyarakat. Kami ingin mengurai kemacetan di sekitar Jembatan Besi dan menata kawasan kota agar lebih tertib, estetis, dan manusiawi," ujar Edi.

Dengan desain menyerupai jembatan bongkok dan panjang lintasan yang membentang sekitar 100 meter dari Jembatan Besi, struktur baru ini akan menjadi alternatif penting bagi kendaraan dari dan menuju pusat kota. Lokasinya yang berseberangan dengan Jalan Kartini dan Monumen Pancasila menempatkannya dalam kawasan strategis baik dari sisi konektivitas maupun simbolik.

Edi menyampaikan bahwa pembangunan jembatan ini menelan anggaran sekitar Rp58 miliar dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2025. Ia mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi jalannya pembangunan agar proyek ini selesai tepat waktu dan sesuai spesifikasi teknis.

“Kami harapkan semua pihak turut serta menjaga proses pembangunannya. Jembatan ini bukan hanya milik pemerintah, tapi milik seluruh masyarakat Kukar,” tegas Edi.

Penataan kawasan Sungai Tenggarong ini juga menjadi bagian dari rencana besar Pemkab Kukar untuk memperindah wajah kota dan mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Dengan kehadiran jembatan baru, diharapkan mobilitas warga meningkat dan beban arus lalu lintas dapat terdistribusi lebih merata. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait