BRAVO13.ID, Loa Kulu - Air menggenangi jalan-jalan utama di Desa Sungai Payang, Loa Kulu. Deretan rumah panggung terlihat dari kejauhan, sementara sebagian warga tetap bertahan meski genangan mulai menyentuh lutut. Di tengah kondisi yang tak menentu itu, Camat Loa Kulu Adriansyah hadir secara langsung, mengunjungi satu per satu desa terdampak banjir yang kini memasuki hari kelima.
Selasa, 15 April 2025, Adriansyah menyusuri wilayah terdampak—Desa Sungai Payang, Jembayan, Lung Anai, Jembayan Tengah, dan Jembayan Dalam. Ia tidak datang dengan formalitas birokratis, melainkan membawa pesan empati dan solidaritas. “Kami kunjungi sebagai wujud empati dan ikut merasakan kesedihan,” ungkapnya kepada warga yang menyambutnya hangat meski dalam situasi sulit.
Kondisi banjir yang melanda akibat tingginya curah hujan dan meluapnya aliran sungai Mahakam ini menimbulkan kerugian material dan gangguan aktivitas warga. Sebagai langkah tanggap awal, Pemerintah Kecamatan Loa Kulu bekerja sama dengan perangkat desa, relawan, dan perusahaan sekitar telah menyalurkan berbagai jenis bantuan—sembako, obat-obatan, hingga perlengkapan bayi.
Tak hanya itu, bantuan logistik dari Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga sudah mulai masuk ke titik-titik pengungsian dan rumah warga yang masih dapat diakses. Sejumlah perusahaan lokal juga memberikan bantuan berupa sarana transportasi evakuasi dan logistik tambahan.
Adriansyah menekankan pentingnya kesiapsiagaan. Ia meminta warga untuk terus memantau kondisi air dan segera mengungsi jika permukaan air naik. “Apabila air semakin naik maka segera lakukan evakuasi di tempat yang aman,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan risiko lain yang tak kalah berbahaya, seperti aliran listrik yang masih aktif di area terendam. “Kami mengimbau warga untuk menjaga kebersihan dan amankan aliran listrik dari genangan air,” ucapnya. Ia berharap curah hujan segera menurun agar genangan bisa cepat surut.
Kehadiran langsung camat di tengah krisis disambut positif. Bagi warga, perhatian seperti ini memberikan dorongan moril yang besar. “Kehadiran beliau bikin kami merasa tidak sendirian,” ucap seorang warga di Jembayan.
Untuk memperkuat penanganan di tingkat desa, Adriansyah juga memastikan bahwa posko-posko darurat tetap aktif. Ia menginstruksikan jajarannya untuk terus memantau perkembangan setiap saat dan merespons cepat jika situasi memburuk.
Banjir memang belum surut, tapi semangat solidaritas di Loa Kulu tetap mengalir deras—mengalir bersama harapan agar hujan segera reda, dan kehidupan kembali pulih. (adv)