BRAVO13.ID, Sebulu - Di hamparan hijau yang membentang di Kecamatan Sebulu, tampak seorang petani muda menunduk menyiangi gulma. Keringat di dahinya menetes, namun tak menghapus senyum penuh harap di wajahnya. Suasana seperti itu kian lazim ditemui sejak geliat pertanian di Sebulu kembali menguat—bukan hanya dari para petani senior, tetapi juga dari generasi mudanya.
Sejak 2024, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan dukungan besar-besaran kepada para petani di wilayah ini. Bantuan berupa bibit unggul, pupuk bersubsidi, alat pertanian modern, hingga pelatihan teknis secara berkala, terbukti menyulut semangat baru. Lahan-lahan yang sebelumnya tak tergarap maksimal kini disulap menjadi areal produktif.
“Dulu banyak lahan tidur. Tapi sekarang, petani sudah mulai memanfaatkan semua potensi yang ada,” kata Nurul Yakin, Kasi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan Sebulu, belum lama ini. Ia menyebut pertanian kini menjadi salah satu sektor unggulan Sebulu.
Bukan hanya sarana fisik, tapi juga pola pikir yang berubah. Petani mulai memahami pentingnya perencanaan tanam, efisiensi pupuk, serta teknik bercocok tanam ramah lingkungan. Pendampingan dari penyuluh pertanian dan Dinas Pertanian terus berjalan, membangun kepercayaan dan keterampilan lapangan yang aplikatif.
“Hasil panen meningkat, khususnya padi dan sawit. Dan yang lebih membanggakan, banyak petani muda mulai percaya diri mengambil peran,” tambah Nurul.
Salah satunya adalah Rahmat (35), petani muda yang kini tak hanya menggarap lahan orang tuanya, tapi juga memperluas dengan sistem tanam baru. “Dulu saya ikut-ikutan, sekarang saya tahu kapan waktu tanam terbaik, kapan pupuk harus diberikan, dan alat apa yang membantu kerja lebih cepat,” ujarnya.
Rahmat bukan satu-satunya. Fenomena regenerasi petani mulai tampak di desa-desa Sebulu. Para pemuda tak lagi memandang pertanian sebagai pekerjaan sisa, tapi sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
“Dengan alat yang canggih dan pelatihan yang rutin, kami merasa dihargai. Bertani sekarang bukan lagi soal kerja kasar, tapi soal strategi,” ungkapnya.
Ke depan, Pemerintah Kecamatan Sebulu menargetkan wilayah ini sebagai lumbung pangan strategis di Kukar. Kolaborasi antara petani, pemerintah, dan penyuluh menjadi kunci keberhasilan. Langkah-langkah strategis yang ditempuh hari ini diyakini akan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. (adv)