Bravo 13
Wisata Sejarah di Sangasanga Kini Lebih Modern, Camat Dachriansyah Perkenalkan SiMATA PejuangCamat Sangasanga luncurkan SiMATA Pejuang, sistem QR code untuk wisata sejarah. Monumen kini "berbicara" lewat teknologi digital di Kota Juang.
Oleh Handoko2025-03-13 23:46:00
Wisata Sejarah di Sangasanga Kini Lebih Modern, Camat Dachriansyah Perkenalkan SiMATA Pejuang
Camat Sangasanga Dachriansyah bersama Forkopimcam berfoto di depan banner peluncuran SiMATA Pejuang, inovasi wisata sejarah berbasis QR code di Kota Juang, Kamis (13/3/2025). (Polsek Sangasanga)

BRAVO13.ID, Sangasanga - Matahari belum terlalu tinggi saat sejumlah tokoh berseragam cokelat dan loreng hijau berkumpul di depan Kantor Kecamatan Sangasanga, Kamis (13/3/2025). Bukan sekadar apel pagi biasa, hari itu menjadi titik awal peluncuran sebuah inovasi digital yang menyatukan sejarah dan teknologi: SiMATA Pejuang.

Dibangun dari semangat menjaga sejarah dan menjawab tantangan zaman, SiMATA Pejuang (Sistem Informasi Monumen Sejarah Kota Juang Sangasanga) hadir untuk menghadirkan pengalaman wisata sejarah yang interaktif dan mudah diakses. Hanya dengan memindai barcode di monumen bersejarah, pengunjung langsung mendapatkan informasi lengkap dalam genggaman.

Camat Sangasanga, Dachriansyah, menjelaskan bahwa sistem ini dikembangkan sebagai bagian dari Aksi Perubahan dalam pelatihan kepemimpinan yang diikutinya. Namun lebih dari itu, program ini menjawab keinginan generasi muda akan pengalaman wisata yang cerdas, cepat, dan edukatif.

“Kita ingin agar sejarah tidak hanya dibaca di buku atau disampaikan lewat cerita lisan. Kini, monumen-monumen di Sangasanga bisa ‘berbicara’ sendiri melalui QR code yang bisa diakses siapa saja,” ujarnya.

Lima monumen bersejarah telah dipasangi QR code sebagai tahap awal. Dari titik perjuangan rakyat hingga situs penting masa revolusi, semua kini terhubung dengan narasi digital yang dapat diakses melalui ponsel. Dalam sistem ini, pengunjung mendapatkan deskripsi lokasi, konteks sejarah, bahkan multimedia pendukung seperti foto-foto arsip dan kutipan perjuangan.

Tak hanya menyasar wisatawan, Dachriansyah menargetkan SiMATA Pejuang menjadi alat edukasi lintas generasi, dari pelajar hingga masyarakat umum. Selain menggandeng Dinas Pariwisata Kukar untuk perluasan, pihak kecamatan juga mulai menyusun rencana digitalisasi penuh seluruh situs sejarah di Sangasanga.

“Kami ingin wisata sejarah bisa dinikmati secara modern. Anak-anak muda harus tahu perjuangan para pendahulu, tapi dengan cara yang relevan di era digital,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa pengembangan wisata Kota Juang tak berhenti di teknologi semata. Infrastruktur, promosi, dan layanan pengunjung terus dimatangkan agar pengalaman wisata menjadi lebih berkesan dan layak dikunjungi hingga ke tingkat nasional dan mancanegara.

“Setiap monumen ke depan harus punya identitas digitalnya. Tidak boleh ada lagi wisatawan kebingungan mencari informasi sejarah. Kami ingin kunjungan ke Sangasanga menjadi pengalaman yang edukatif dan menyenangkan,” tutup Dachriansyah. (adv)

Dapatkan informasi dan insight pilihan bravo13.id

Berita Terkait